LINGKAR KEDIRI - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada 2 Mei bahwa keputusan Ukraina untuk tidak menerima kehadiran Presiden Frank-Walter Steinmeier bulan lalu, telah menghalanginya untuk melakukan perjalanan ke Kyiv.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi ZDF pada 2 Mei, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebutkan bahwa presiden negara itu tidak boleh mengunjungi Ukraina.
"Itu bukan perlakuan yang dapat diterima, negara yang memberikan banyak dukungan militer, banyak dukungan keuangan, yang penting dalam hal jaminan keamanan penting ke Ukraina," kata Mr. Scholz.
Baca Juga: Kabar Mengejutkan! Negara Ini Siapkan Paket Sanksi untuk Rusia Karena Telah Serang Ukraina
"Presiden Republik Federal Jerman tidak diundang, itu masalahnya," kata Politico mengutip kanselir Jerman tentang kemungkinan melakukan perjalanan ke Kyiv.
Sebelumnya, saat berkunjung ke Warsawa, Polandia pada pertengahan April lalu, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan dia tidak diterima di Ukraina. Ini dikaitkan dengan Kyiv yang menuduhnya memiliki hubungan dekat dengan Kremlin.
Berlin tidak senang dengan langkah Ukraina ini. Penolakan itu sebagai insiden diplomatik yang tidak menyenangkan bagi otoritas Jerman.
Baca Juga: Banpol ‘U’ Akan Terungkap, Ketua RT Jalancagak Temukan Sesuatu di Kebun Belakang Rumah TKP
Dalam wawancara juga, Perdana Menteri Scholz tidak menutup kemungkinan untuk duduk bersama Presiden Rusia Vladimir Putin jika diundang menghadiri KTT G20 di Indonesia akhir tahun ini.