Network
LINGKAR KEDIRI - Pada tanggal 30 April, dua kelompok warga sipil dievakuasi dari sekitar pabrik baja Azovstal, daerah yang dikelilingi oleh pasukan Rusia di Mariupol.
Sebanyak 46 orang telah meninggalkan gedung apartemen di sekitar pabrik Azovstal dan mereka telah diberikan akomodasi dan makanan.
Pihak Rusia tidak mengungkapkan ke mana orang-orang ini dibawa.
Baca Juga: Kabar Mengejutkan! Rusia Cegah Perang Nuklir, Meski Putin Telah Mempersiapkan, Ada Apa?
Pada 1 Mei, seorang komandan pasukan Ukraina di dalam pabrik mengatakan bahwa beberapa warga sipil telah dievakuasi dari tempat itu, setelah gencatan senjata berlaku.
Svyatoslav Palamar, wakil komandan Batalyon Azov, mengatakan gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 11 pagi waktu setempat. Sebelumnya seharusnya berlaku lebih awal pukul 6 pagi.
Palamar mengatakan 20 wanita dan anak-anak telah dibawa ke titik pertemuan yang disepakati dengan harapan mereka akan dievakuasi ke tujuan yang disepakati Zaporizhzhia, sebuah kota yang dikendalikan oleh Ukraina di timur selatan negara ini.
Baca Juga: Pemboman oleh Tentara Ukraina di Donetsk Menyebabkan Dua Warga Sipil Tewas dan Lima Orang Terluka
Menurut pejabat Ukraina, ratusan warga Ukraina masih berada di dalam pabrik.
Pada hari yang sama, sebuah rudal Rusia menghancurkan landasan pacu di bandara Odessa di Ukraina selatan.
Dengan fase berikutnya dari "operasi militer khusus", Moskow mengalihkan fokusnya ke selatan dan timur Ukraina.
Pasukan Rusia merebut kota selatan Kherson dan sebagian besar Mariupol, kota pelabuhan timur yang strategis di Laut Azov.
Saat ini, Batalyon Azov masih bercokol di dalam pabrik baja Azovstal, dan tidak berniat untuk menyerah.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***
