Putin Tidak Menunjukkan Belas Kasihan di Ukraina, Rusia Kembali Menyerang Kyiv dengan Rudal Brutal

- 6 Mei 2022, 19:30 WIB
 Vladimir Putin melepaskan serangan rudal paling mematikan di Ukraina selama hampir sebulan kemarin, menewaskan lebih dari 20 orang dan menyebabkan pemadaman listrik di puluhan ribu rumah.
Vladimir Putin melepaskan serangan rudal paling mematikan di Ukraina selama hampir sebulan kemarin, menewaskan lebih dari 20 orang dan menyebabkan pemadaman listrik di puluhan ribu rumah. /Dailymail/Reuters

“Setiap hari, setiap hari, Ukraina membayar harga dan harga yang mereka bayar dengan nyawa mereka untuk pertarungan ini, jadi kita perlu menyumbangkan dana senjata, amunisi, dan dukungan ekonomi untuk membuat keberanian dan pengorbanan mereka memiliki tujuan sehingga mereka dapat melakukannya. lanjutkan pertarungan ini dan lakukan apa yang sedang dilakukan,” tambahnya.

Dalam perang ini Putin nampak tidak menunjukkan belas kasihan di Ukraina, bahkan baru-baru ini pasukan Rusia kembali menyerang Kyiv dengan serangan rudal brutal.

Dilansir dari 19fortyfive.com, Kyiv mengalami hantaman dari serangan udara selama kunjungan Sekjen PBB.

“Selama kunjungan ke Ukraina oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov, Rusia meluncurkan serangan rudal lain terhadap Kyiv yang merusak berat sebuah gedung apartemen dan melukai 10 orang.

Baca Juga: Vladimir Putin Tegaskan Perang Tidak Akan Berakhir Sampai Ukraina Menerima Kehilangan Krimea dan Donbas

Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa memposting di akun Twitter-nya bahwa dia “Terkejut dan terkejut dengan serangan rudal Rusia di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya. Rusia kembali menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap hukum internasional dengan membombardir sebuah kota sementara @Sekjen PBB @antonioguterres hadir, bersama PM Bulgaria @KirilPetkov,” tulisnya.

Guterres berterus terang dalam penilaiannya bahwa organisasinya, khususnya, Dewan Keamanan PBB telah gagal mencegah invasi Rusia dan sejauh ini gagal menghentikan perang. Ke-15 anggota Dewan Keamanan PBB, di mana Rusia adalah salah satu dari lima anggota tetap, ditugaskan untuk memastikan perdamaian dan keamanan di seluruh dunia.

Perang, kata Guterres, adalah “sumber kekecewaan besar, frustrasi, dan kemarahan,” katanya.

“Biarkan saya menjadi sangat jelas: [itu] gagal melakukan segala daya untuk mencegah dan mengakhiri perang ini,” tambahnya,” laporan dari 19fortyfive.com.

Baca Juga: 8 Bulan Lebih Terungkap Danu Kambing Hitamkan Yoris, Saat Tuti dan Amel Akan Dimakamkan

Halaman:

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x