Pejuang Ukraina Ucapkan Sumpah Serapah, Ratusan Warga Sipil Terkepung Dalam Kondisi Lapar

- 8 Mei 2022, 09:30 WIB
Warga sipil berkumpul di dekat bus yang membawa orang, yang dievakuasi dari Mariupol selama konflik Ukraina-Rusia, di desa Bezimenne di wilayah Donetsk, Ukraina 7 Mei 2022.
Warga sipil berkumpul di dekat bus yang membawa orang, yang dievakuasi dari Mariupol selama konflik Ukraina-Rusia, di desa Bezimenne di wilayah Donetsk, Ukraina 7 Mei 2022. /REUTERS/Alexander Ermochenko/

LINGKAR KEDIRI - Perang Rusia Ukraina semakin berkecamuk dengan berbagai kehancuran.

Semua wanita, anak-anak dan warga sipil lanjut usia telah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal di Mariupol, kata pejabat Ukraina pada hari Sabtu.

Hal itu dilakukan setelah upaya selama seminggu untuk menyelamatkan ratusan orang selama serangan Rusia yang sedang berlangsung di pabrik tersebut.

Baca Juga: Mengejutkan! Tak Main-main Strategi Baru Rusia Ini Bertujuan Mencegah Serangan Balik Ukraina

"Bagian dari operasi kemanusiaan Mariupol ini sudah berakhir," tulis Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk di aplikasi perpesanan Telegram.

Pabrik baja era Soviet, tempat terakhir di Mariupol bagi pasukan Ukraina, telah menjadi simbol perlawanan terhadap upaya Rusia untuk merebut petak-petak Ukraina timur dan selatan dalam perang yang berlangsung selama 10 minggu.

Di bawah pengeboman berat, para pejuang dan warga sipil telah terperangkap selama berminggu-minggu di bunker dalam dan terowongan yang melintasi situs itu, dengan sedikit makanan, air, atau obat-obatan.

Pasukan Rusia yang didukung oleh tank dan artileri mencoba lagi pada hari Sabtu untuk menyerbu Azovstal, berusaha untuk mengusir pasukan terakhir Ukraina di kota pelabuhan strategis di Laut Azov, kata komando militer Ukraina.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Presiden Zelensky, Jerman Resmi Menyetujui Pengiriman Tank ke Ukraina, Rusia Ketar-ketir?

Pengeboman Rusia selama berminggu-minggu telah membuat Mariupol hancur.

Pabrik baja sebagian besar telah hancur.

Selama jeda pertempuran, evakuasi warga sipil dimulai akhir pekan lalu yang ditengahi oleh PBB dan Komite Internasional Palang Merah.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan dalam pidato larut malam bahwa lebih dari 300 warga sipil telah diselamatkan dari pabrik.

Pihak berwenang sekarang akan fokus pada evakuasi yang terluka dan petugas medis, dan membantu penduduk di tempat lain di Mariupol dan pemukiman sekitarnya ke tempat yang aman, katanya dikutip dari Reuters.

Separatis yang didukung Rusia juga telah melaporkan total 176 warga sipil dievakuasi dari pabrik.

Tapi tidak jelas apakah pria sipil masih ada di sana.

Pejuang Ukraina di pabrik telah bersumpah serapah untuk tidak menyerah.

Tidak jelas berapa banyak yang tersisa, dan para pejabat Ukraina khawatir pasukan Rusia ingin memusnahkan mereka pada hari Senin, ketika Moskow memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah