LINGKAR KEDIRI - Korea Utara menembakkan rudal balistik dari kapal selam pada hari Sabtu.
Eskalasi itu dilakukan tepat sebelum pelantikan presiden Korea Selatan yang telah bersumpah untuk mengambil garis keras terhadap Korea Utara dan kunjungan presiden AS.
Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara menembakkan apa yang diyakini sebagai rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) ke laut lepas pantai timurnya sekitar pukul 05.07 GMT pada hari Sabtu dari dekat Sinpo, tempat Korea Utara menyimpan kapal selam serta peralatan untuk uji tembak.
Jepang juga mengatakan proyektil itu adalah rudal balistik jarak pendek.
Menteri Pertahanan Nobuo Kishi mengatakan perkembangan terbaru Korea Utara dalam teknologi terkait rudal nuklir dan peluncuran rudal balistik berulang kali mengancam kawasan dan komunitas internasional.
"Ini benar-benar tidak dapat diterima," katanya kepada wartawan seraya menambahkan bahwa Jepang akan terus memperkuat kemampuan pertahanan secara drastis untuk melindungi warganya dari ancaman keamanan semacam itu dalam kerja sama erat dengan Amerika Serikat, Korea Selatan, dan sekutu seperti laporan dari Reuters.
Peluncuran itu dilakukan tiga hari sebelum pelantikan Yoon Suk-yeol sebagai presiden Korea Selatan dan menjelang pertemuan puncaknya pada 21 Mei dengan Presiden AS Joe Biden di Seoul.
Baca Juga: AS Ubah Perhitungannya di Ukraina, Tujuan Melemahkan Kekuatan Rusia Semakin di Depan Mata