Saat Peringatan Kemenangan Uni Soviet, Ukraina Takut Jika Serangan Rusia Akan Datang Lebih Besar

- 9 Mei 2022, 14:55 WIB
Pasukan Ukraina berjaga di samping kendaraan lapis baja yang hancur di pinggiran Kharkiv, Ukraina 25 Februari dalam serangan Rusia.
Pasukan Ukraina berjaga di samping kendaraan lapis baja yang hancur di pinggiran Kharkiv, Ukraina 25 Februari dalam serangan Rusia. /Maksim Levin/REUTERS/

LINGKAR KEDIRI - Warga Ukraina didesak untuk memperhatikan sirene serangan udara dan tinggal di tempat perlindungan bom pada Senin oleh para pejabat.

Mereka khawatir bahwa serangan Rusia akan meningkat saat Moskow menandai peringatan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.

Presiden Vladimir Putin memimpin pertunjukan senjata besar Rusia di Moskow, lebih dari 10 minggu setelah invasi terhadap tetangganya yang disebut sebagai "operasi militer khusus".

Baca Juga: Arteta Buat Pengakuan Heboh, Sebut Arsenal ‘Menembak Kaki Sendiri’ Saat Melawan Leeds United

Dia mengatakan kepada pasukan bahwa mereka sedang berjuang untuk keamanan Rusia.

"Intervensi Rusia di Ukraina diperlukan karena Barat mempersiapkan invasi ke tanah kami, termasuk Krimea", kata Putin, merujuk pada semenanjung Laut Hitam yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014 dan tidak memberikan bukti atas pernyataannya.

Gubernur wilayah Luhansk timur Ukraina, Serhiy Gaidai, mengatakan, "Hari ini kita tidak tahu apa yang diharapkan dari musuh, hal mengerikan apa yang mungkin mereka lakukan, jadi tolong keluar ke jalan sesedikit mungkin, tetap di tempat penampungan."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelumnya mengkonfirmasi kematian puluhan orang dalam pemboman Rusia terhadap sebuah sekolah di Bilohorivka, Ukraina timur pada hari Sabtu.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan dari Miliarder Rusia Ini, Hingga AS Telah Jatuhkan Sanksi Membekukan Aset?

"Sebagai akibat dari serangan Rusia di Bilohorivka di wilayah Luhansk, sekitar 60 orang tewas, warga sipil, yang bersembunyi di sekolah, berlindung dari penembakan," kata Zelenskiy dalam video pidato malamnya.

Sekitar 90 orang mengungsi di sekolah itu, kata Gaidai. Tidak ada tanggapan dari Moskow.

Di pelabuhan selatan Mariupol, yang mengalami kerusakan paling parah dalam perang 10 minggu, wakil komandan resimen Azov yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal memohon kepada masyarakat internasional untuk membantu mengevakuasi tentara yang terluka.

"Kami akan terus berjuang selama kami masih hidup untuk mengusir penjajah Rusia," kata Kapten Sviatoslav Palamar dalam konferensi pers online.

Baca Juga: Tak Disangka Messi Cetak ‘Rekor’ yang Belum Pernah Dialaminya Dalam 13 Tahun

Akan tetapi, Zelenskiy mengatakan negaranya akan menang melawan Rusia dan tidak akan menyerahkan wilayah apapun.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah