Serangan Rusia Pada Sistem Kereta Api Disebut Gagal Melumpuhkan ‘Jalur Hidup’ Ukraina

- 9 Mei 2022, 18:55 WIB
Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina. /Reuters/Alexander Ermochenko/

LINGKAR KEDIRI – Sebuah salvo rudal membawa perang Kremlin di Ukraina ke Fastiv, sebuah kota tenang yang dipenuhi dengan pohon sakura berbunga dan terletak di lahan pertanian ratusan kilometer dari garis depan.

Pemogokan pada 28 April, yang melukai dua orang, menghantam sebuah gardu listrik yang memasok listrik ke pertemuan jalur kereta api yang membentuk pusat jaringan utama yang menghubungkan Eropa tengah, Rusia, dan Asia.

Kerusakan dengan cepat diperbaiki, kata pejabat Ukraina, dan kunjungan Reuters pekan lalu mengungkapkan tidak ada dampak yang tersisa, dilansir LingkarKediri dari Reuters.

 Baca Juga: Penduduk Ukraina Banyak yang Terjebak, Kemenangan Invasi Militer Rusia Sudah Didepan Mata?

Kereta melintas antara Kyiv dan pelabuhan selatan Odesa, menurunkan penumpang ke stasiun di Fastiv, sebuah kota berpenduduk 45.000 orang 75 km (45 mil) selatan ibukota.

Para pejabat mengatakan serangan itu adalah bagian dari peningkatan serangan Rusia terhadap infrastruktur, yang sebagian ditujukan untuk melumpuhkan pengiriman rel senjata yang dipasok Barat dan juga bala bantuan yang menopang pasukan Ukraina yang bertempur di timur dan selatan.

Sejauh ini, upaya Moskow telah gagal, menjadikan Kereta Api Ukraina milik negara sebagai simbol utama ketahanan negara.

 Baca Juga: Rudal Hipersonik dan Militer Canggih Rusia Siap Dijatuhkan ke Kyiv saat Peringatan Kemenangan Uni Soviet?

"Penundaan terlama yang kami alami adalah kurang dari satu jam," kata Oleksandr Kamyshin, 37, mantan bankir investasi yang menjalankan kereta api sebagai CEO kereta api, perusahaan terbesar di Ukraina.

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x