Fokus Kirim Bantuan ke Ukraina, AS Justru Membuat Taiwan Menunggu Lama Pengiriman Senjata Pesanan Mereka

- 11 Mei 2022, 09:30 WIB
Jet tempur F-16 Viper Taiwan ikut berpartisipasi dalam latihan
Jet tempur F-16 Viper Taiwan ikut berpartisipasi dalam latihan //Eurasian Times

LINGKAR KEDIRI – Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia di Ukraina sampai saat ini masih terus berlanjut.

Dalam perang ini, Ukraina telah mendapatkan banyak bantuan dari Barat dalam melawan pasukan Rusia.

Serangan bertubi-tubi dari pasukan Rusia telah membawa banyak kehancuran di wilayah-wilayah Ukraina.

Baca Juga: Sosok Berhijab Membuang Sesuatu di Tong Sampah Depan TKP Mulai Terungkap, Ahli Tarot Menduga Itu Adalah Pelaku

Seperti diketahui bahwa dalam perang ini, Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang memberikan bantuan mencapai milyaran dolar kepada Ukraina.

Amerika Serikat yang sangat fokus dalam membantu memberikan bantuan kepada Ukraina ini juga berdampak pada negara lain.

Negara tersebut yaitu Taiwan, yang mana, akibat konflik Ukraina, AS justru membuat Taiwan menunggu lama dalam mengirimkan senjata kepada negara itu.

Dilansir dari Zing News, Pejabat pertahanan Taiwan pada 3 Mei mengakui bahwa sejumlah rudal Stinger yang dipesan wilayah ini dari AS mungkin tidak akan dikirim ke Taiwan pada 2022.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan dari Manajer Timnas U-23 Thailand, Madam Pang Ucap Selamat Tinggal

“Ada kemungkinan bahwa pengiriman batch senjata Stinger tahun ini mungkin tertunda karena perubahan situasi dunia,” kata Chu Wen-wu, wakil kepala departemen perencanaan angkatan bersenjata Taiwan.

Chu Wen-wu mengatakan Taiwan akan melakukan yang terbaik untuk memastikan pengiriman senjata berlangsung tepat waktu seperti yang ditentukan dalam kontrak yang telah ditandatangani.

Pada 2019, pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump menerima pesanan 250 rudal portabel manusia Stinger senilai $ 246 juta antara Taiwan dan perusahaan industri pertahanan Raytheon Technologies.

Yang mana pesanan tersebut nantinya diharapkan akan dikirim antara tahun 2022-2026.

Baca Juga: Sosok Berhijab Membuang Sesuatu di Tong Sampah Depan TKP Mulai Terungkap, Ahli Tarot Menduga Itu Adalah Pelaku

Tetapi sayangnya rudal Stinger telah kehabisan stok lantaran dipakai oleh militer Ukraina untuk berurusan dengan angkatan udara Rusia.

Sementara itu, produksi Stinger dari Raytheon Technologies telah menurun dalam beberapa tahun terakhir karena militer AS beralih ke senjata yang lebih modern.

Tak hanya rudal Stinger saja, namun sejumlah senjata lain juga berisiko tertunda dikirim ke Taiwan akibat konflik Ukraina, seperti tank M1A2T Abrams dan jet tempur F-16V dari AS.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x