Ukraina Diambang Keruntuhan, Presiden Zelensky Nyatakan Siap Bernegosiasi dengan Presiden Putin: Saya Siap..

- 20 Mei 2022, 09:35 WIB
Zelensky Tandatangani Undang-undang yang Larangan Partai pro-Rusia
Zelensky Tandatangani Undang-undang yang Larangan Partai pro-Rusia /Ukrinform

LINGKAR KEDIRI – Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih belum berakhir, justru masalah antara dua negara itu justru semakin meluas.

Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia ini telah diresmikan oleh Presiden Vladimir Putin sejak 24 Februari 2022 lalu.

Serangan dari pasukan Rusia telah mengakibatkan kerusakan di berbagai wilayah Ukraina.

Baca Juga: Polemik Kasus Subang, Tiga Pernyataan dari Danu Ini Diduga Bisa Mengarah ke Pelaku Pembunuh Tuti dan Amel

Walau demikian, hal tersebut tidak membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyerah begitu saja.

Justru dia saat ini juga masih terus berusaha memperkuat pasukannya untuk melawan invasi dari Rusia.

Dalam perang ini, Ukraina juga telah mendapatkan banyak bantuan, salah satunya berupa senjata yang dikirim oleh Barat.

Pasokan senjata dari Barat ini sangat membantu Ukraina dalam menghadapai pasukan Rusia yang terus memasuki wilayah mereka.

Bahkan peperangan di Ukraina yang sampai saat ini masih berlum dihentikan oleh Rusia, Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan siap untuk bernegosiasi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga: Putin Terang-terangan Arahkan Pasukan Rusia Serang Tidak Hanya di Wilayah Secara De Facto Ukraina

Dilansir dari Zing News, pada 13 Mei 2022, Presiden Volodymyr Zelensky mengulangi tawarannya untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Vladimir Putin.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina akan menjadi langak pertama menuju negosiasi dalam mencapai perdamaian.

“Sebagai presiden, saya siap untuk bernegosiasi dengan Putin, tetapi hanya dengan dia, tanpa perantara, dan dalam kerangka dialog, bukan pertemuan untuk mengeluarkan ultimatum,” kata Zelensky dengan stasiun radio RAI 1 (Italia), dikutip Lingkar Kediri dari Zing News.

Presiden Volodymyr Zelensky juga mengatakan bahwa Ukraina menolak saran bahwa Kyiv harus membuat konsesi untuk mengamankan kesepakatan keamanan.

“Tinggalkan wilayah yang diduduki sejak 24 Februari. Ini adalah langkah pertama untuk bernegosiasi tentang apa pun," katanya.

Baca Juga: SEA Games 31, Asisten Pelatih Thailand Dikabarkan Terima ‘Penalti’ Sebelum Pertandingan Semifinal

Sementara di hari yang sama, pada 13 Mei, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia tidak mengesampingkan kemungkinan pertemuan antara kedua presiden, tetapi perlu dipersiapkan dengan hati-hati.

Selain itu Dimitry Peskov juga mengatakan bahwa diskusi tentang draft saat ini tidak membuat kemajuan.

“Syarat dari pihak kami dinyatakan dengan jelas dalam dokumen dan diteruskan ke Ukraina, tetapi tidak ada tanggapan,” katanya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x