Jerman Pikir Dua Kali Jika Ingin Berhadapan dengan Rusia, Kekuatan Perang Masih Minim

- 26 Mei 2022, 08:00 WIB
Amunisi untuk howitzer terlihat selama pelatihan di pangkalan militer Jerman pada hari media NATO di Munster, Jerman, 10 Mei 2022.
Amunisi untuk howitzer terlihat selama pelatihan di pangkalan militer Jerman pada hari media NATO di Munster, Jerman, 10 Mei 2022. /REUTERS/Fabian Bimmer/File Photo/

LINGKAR KEDIRI - Jerman beberapa waktu lalu telah setuju untuk mengirim lusinan tank anti-pesawat untuk membantu mempertahankan Ukraina dari invasi Rusia.

Akan tetapi, Berlin baru bisa mengirimkan tank Gepard pertama pada bulan Juli.

Itu terlalu lambat, kata seorang anggota parlemen Ukraina pada hari Selasa, ketika pasukan Rusia melancarkan serangan di timur negara itu.

Baca Juga: Polemik Kasus Subang, Sosok Mr.X Ini Mengaku di Suruh Yosef Masuk Yayasan Bina Prestasi Nasional, Ada Apa?

"Bagi kami, Juli seperti apa?," tanya Anastasia Radina, anggota parlemen Ukraina pada Reuters di Forum Ekonomi Dunia.

"Biar saya katakan seperti ini: Mari kita bertanya pada seorang ibu yang dipaksa duduk di ruang bawah tanah dengan bayinya yang baru lahir yang tidak memiliki susu formula. Berapa jauh dari sekarang Juli untuknya?"

Permintaan Kyiv untuk senjata berat telah meningkat sejak Moskow mengalihkan senjatanya ke timur dan selatan Ukraina.

Tapi salah satu alasan penundaan Jerman adalah kurangnya amunisi, sumber industri dan duta besar Ukraina mengatakan jika sebuah fakta yang diketahui Berlin ketika pertama kali membuat janji.

Baca Juga: Link dan Spoiler Manga Tokyo Revengers 254: Teman Lama Tiba-tiba Muncul Menghentikan Sanzu

Halaman:

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x