Kabar Mengejutkan! Aksi Saling Menuduh Menjadikan Perundingan Damai Rusia-Ukraina Dibekukan

- 28 Mei 2022, 10:45 WIB
Zelensky dan Putin.
Zelensky dan Putin. /Foto kolase/Reuters

LINGKAR KEDIRI - Kremlin pada 27 Mei menuduh Ukraina menghentikan pembicaraan damai antara kedua belah pihak, sementara Zelensky mengatakan Moskow tidak siap untuk negosiasi serius.

“Para pemimpin Ukraina terus-menerus membuat pernyataan yang kontradiktif. Ini membuat kami tidak mungkin untuk sepenuhnya memahami apa yang diinginkan pihak Ukraina," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada konferensi pers pada 27 Mei.

Sementara itu pada hari yang sama, Presiden Volodymyr Zelensky kembali menegaskan upayanya untuk mengatur pertemuan dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri permusuhan.

 Baca Juga: Polemik Kasus Subang, Wanita Ini Sebut Pelaku Menyiksa Tuti dan Amel Sebelum Dibunuh: Korban ‘Sangat Kecewa’

Namun, dia mengatakan bahwa tampaknya Moskow masih belum siap untuk negosiasi serius.

“Ada hal-hal yang perlu didiskusikan dengan pemimpin Rusia. Saya tidak ingin mengatakan bahwa kami berharap dapat berbicara dengannya, tetapi kami harus menghadapi kenyataan setelah apa yang telah kami lalui," kata Zelensky.

“Apa yang kita inginkan dari pertemuan ini? Kami ingin hidup kembali. Kami ingin merebut kembali kehidupan bangsa yang berdaulat di wilayahnya sendiri,” katanya.

 Baca Juga: Kasus Subang, Bukti Kuat Mulai Ditemukan, Diduga Ada Sidik Jari Pelaku di Jendela Kamar Tuti dan Amel

Sebelumnya pada 23 Mei, Zelensky mengkonfirmasi bahwa Putin adalah satu-satunya pejabat Rusia yang bersedia dia temui untuk membahas cara mengakhiri permusuhan.

Pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina saat ini menemui jalan buntu. Kedua belah pihak saling menyalahkan ketika negosiasi terhenti. Negosiasi langsung terakhir antara Rusia dan Ukraina adalah pada 29 Maret di Turki.

Kepala perunding Rusia Vladimir Medinsky mengatakan pada 22 Mei bahwa dia siap untuk melanjutkan pembicaraan damai untuk mengakhiri permusuhan, tetapi ini sepenuhnya tergantung pada pihak Ukraina.

 Baca Juga: Pertahanan Ukraina Mulai Roboh, Militer Rusia Dikabarkan Maju di Donbas saat Pengepungan di Azovstal Berakhir

Menurut Medinsky, sebulan lalu, pihak Rusia mengirim Ukraina rancangan perjanjian dan kedua belah pihak menyepakati sejumlah posisi utama.

“Kami ingin melanjutkan, tetapi sejak itu Ukraina tidak menunjukkan niat untuk melanjutkan dialog. Itu sebabnya tim perunding kami berhenti bekerja," kata Medinsky.

Baca Juga: Misteri Kasus Subang, Sosok yang Menghapus Jejak Pelaku di TKP Mulai Terkuak: Orang Berpendidikan, Mempunyai…

Sementara itu, Ukraina percaya bahwa Rusia masih mengejar tuntutan yang tidak realistis dalam proses negosiasi. Pejabat Ukraina telah berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak akan menyerah pada kedaulatan dan wilayah dengan imbalan perdamaian.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x