LINGKAR KEDIRI - Invasi yang diluncurkan Rusia pada Ukraina beberapa bulan yang lalu semakin memanas.
Negoisasi di antara kedua negara tersebut, belum menemukan titik terang.
Bahkan saat ini, banyak wilayah Ukraina yang diambil alih oleh pihak Rusia.
Baca Juga: Murka! Merasa di Titik Kekalahan Presiden Zelensky Minta Uni Eropa Jatuhkan Sanksi pada Rusia
Selain itu, pasokan senjata barat yang tak henti-hentinya dikirimkan untuk membantu pertahanan Ukraina, kini tak disangka terdapat kendala.
Pihak Ukraina terang-terangan tak tahu cara menggunakan beberapa senjata yang dikirimkan oleh Barat.
Meskipun demikian, Barat tetap mengirimkan pasokan senjata, seperti halnya dengan berat hampir 3 kg, ini jauh lebih kecil daripada howitzer M777 155 mm 155 mm yang dipasok AS baru-baru ini.
Tetapi kedua perangkat memiliki banyak komplikasi.
Petugas Ukraina mengatakan M777 sangat bermanuver dan memiliki jangkauan yang jauh, tetapi pelatihan telah menjadi hambatan dalam menggunakan howitzer.
Selain itu, pemeliharaan senjata di garis depan yang sulit dijangkau di Ukraina juga sangat sulit. Menggunakan kunci metrik Ukraina pada howitzer ini akan sulit dan berisiko merusak peralatan.
JIM LR, yang mampu menampilkan data untuk penargetan yang tepat, memberikan informasi dalam format yang banyak digunakan oleh NATO.
Namun, Sersan Pysanka perlu mengubah sistem koordinat era Soviet, yang digunakan pada peta Ukraina. Kemungkinan kesalahan meningkat, terutama ketika di bawah tekanan dari rentetan artileri Rusia.
Untuk saat ini, Sersan Pysanka fokus mempelajari cara menggunakan pengintai. Di wilayahnya, senjata dan peralatan yang dipasok Barat terbatas pada sejumlah kecil rudal anti-tank dan kotak P3K.
“Apa yang didapat Ukraina, hanya bisa kita lihat di televisi. Tapi kami yakin cepat atau lambat itu akan muncul di sini," kata Mayor Roman Kovalyov, wakil komandan unit Sersan Pysanka.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***