Masalah Besar Bagi Zelensky, Perang Rusia Dapat Merampas Gandum Ukraina dari Dunia Selama 3 Musim

- 19 Juni 2022, 08:30 WIB
Zelensky
Zelensky /News Week

LINGKAR KEDIRI – Perang yang dimulai oleh Rusia di Ukraina telah berdampak pada pasokan gandum di pasar global.

Seperti diketahui, semenjak Rusia memulai invasinya di Ukraina, dua negara itu tidak dapat mengekspor biji-bijian, terutama gandum mereka ke pasar global.

Bahkan PBB juga telah memperingatkan bahwa perang di Ukraina dapat memicu bencana kelaparan di dunia.

Baca Juga: Usia di Atas 50 Tahun Jangan Banyak Konsumsi Ini, Risiko Gagal Jantung Hingga Batu Ginjal

Seperti diketahui bahwa perang di Ukraina yang disebut Rusia sebagai ‘operasi militer khusus’ ini dimulai sejak 24 Februari 2022.

Yang mana, perang Ukraina ini telah memasuki bulan keempat dan Rusia telah berhasil menguasai sejumlah wilayah di negara itu.

Sementara itu, perang Rusia di Ukraina ini diperkirakan dapat merampas gandum Ukraina dari dunia selama tiga musim.

Dilansir dari Alarabiya, disampaikan oleh Menteri Pertanian Ukraina bahwa harga gandum bisa mencapai 600 dolar per ton di bulan Agustus mendatang.

Baca Juga: Simpang Siur Kasus Subang, Pria Ini Mengaku Datang ke Rumah TKP Menjelang Pembunuhan, Yoris Katakan Ini

Menteri Pertanian Ukraina, Mykola Zoelsky mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan menciptakan kekurangan gandum global setidaknya selama tiga musim.

Hal tersebut terjadi lantaran Rusia menahan sebagian besar hasil panen Ukraina dari pasar, yang akan mendorong harga ke level rekor, kata Menteri Pertanian Ukraina.

Diketahui bahwa semenjak perang dimulai, Rusia telah memblokir jalur pelayaran untuk ekspor biji-bijian Ukraina dan negara itu.

Yang mana, hal tersebut berdampak pada pasar global terutama mereka yang selalu mengandalkan gandum dari Ukraina.

Baca Juga: Simpang Siur Kasus Subang, Pria Ini Mengaku Datang ke Rumah TKP Menjelang Pembunuhan, Yoris Katakan Ini

“Ukraina akan terpisah dari pasar untuk waktu yang lama,” kata Mykola Zoelsky kepada Reuters.

Diketahui bahwa sebelum invasi oleh Rusia terjadi, Ukraina dapat mengekspor hingga 6 juta ton gandum per bulan di masa damai, tetapi blokade pelabuhan lautnya mengurangi kuantitas menjadi 300.000 ton pada bulan Maret dan sekitar 1 juta ton pada bulan April.

Perang telah membantu mendorong kontrak berjangka gandum AS dan Eropa ke level rekor tahun ini.

“Semuanya sangat buruk bagi seluruh dunia,” kata Mykola Zolsky.

“Mereka berpikir bahwa dalam beberapa bulan akan ada panen baru. Tapi apa yang akan terjadi ketika mereka datang untuk membeli gandum pada bulan Juli-Agustus dan mereka tidak 'tidak menemukan atau harganya $600 per ton?,” tambanya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah