Network
LINGKAR KEDIRI – Inflasi Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan yang sangat derastis.
Inflasi yang dialami oleh AS tersebut diperparah dengan adanya perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Banyak barang yang mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi di Amerika Serikat, mulai dari kebutuhan pokok hingga bahan bakar.
Sementara itu, pada tanggal 21 Juni 2022, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia berencana untuk berbicara dengan timpalannya dari China, yakni Xi Jinping.
Hal tersebut disampikan oleh Joe Biden saat dia mulai mempertimbangkan untuk mengangkat beberapa tarif yang dipasang pada Beijing.
Upaya tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi inflasi AS yang terus mengalami peningkatan hingga saat ini.
“Saya berencana untuk berbicara dengan Presiden Xi. Kami belum menentukan waktunya,” kata Joe Biden, dikutip dari The Straits Times.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 24 Juni 2022, Elsa Merasa Aman, Berkat Kebohongan Mama Candra
Selama akhir pekan, Presiden Biden mengatakan bahwa panggilan untuk berbicara dengan Xi Jinping bisa dilakukan dengan segera.
Seperti diketahui bahaw pembicaraan terakhir antara Joe Biden dan Xi Jinping dilakukan pada 18 Maret, ketika AS memperingatkan China untuk tidak membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina.
Saat ini, Biden berusaha sekuat tenaga untuk menemukan cara mengurangi tekanan harga.
Pemimpin AS itu juga mengatakan bahwa dia mengangkat beberapa tarif sedang dipertimbangkan untuk menurunkan inflasi.
Bahkan disampikan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen termasuk beberapa penjabat, mengatakan bahwa relaksasi tarif dapat membantu meredakan inflasi.
Dari informasi yang didapat, kemungkinan pemicaraan antara Joe Biden dan Xi Jinping akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***
