Network
LINGKAR KEDIRI - Tentara Ukraina mundur dari kebakaran Sievierodonetsk di tengah malam. Kedua belah pihak mengkonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah sepenuhnya menduduki kota Sievierodonetsk setelah berminggu-minggu pertempuran.
Salah satu tentara Ukraina terakhir mengatakan dia harus mundur dari Sievierodonetsk dengan kapal. Meski begitu, ia merasa beruntung bisa selamat dari gempuran yang berlangsung selama berminggu-minggu dan berhasil menyeberangi sungai.
Ini adalah kerugian medan perang terbesar yang dialami pasukan Ukraina di Sievierodonetsk selama sebulan bentrokan dengan pasukan Rusia.
Baca Juga: Inilah Kelemahan Striker Uruguay Darwin Nunez di dalam Pertandingan Menurut Analis
“Tentu saja ini sangat disayangkan. Kami berusaha keras untuk melindungi kota. Pertempuran telah berlangsung selama berbulan-bulan," kata Danylo, seorang tentara berusia 24 tahun. Dia adalah salah satu yang terakhir meninggalkan Sievierodonetsk.
Danylo dan Anton, tentara Ukraina lainnya, menggambarkan retret di seberang Sungai Siverskyi Donets dalam wawancara 27 Juni.
Keduanya melakukan kontak dengan seorang reporter Reuters di Sloviansk, sekitar 60 kilometer sebelah barat Sievierodonetsk.
Baca Juga: Bursa Transfer, Striker Asal Korea Selatan Cetak Penghargaan Pemain Terbaik dalam Sejarah Tottenham
Sloviansk saat ini merupakan salah satu benteng terpenting Ukraina yang melindungi pusat industri Donbass.
Moskow menganggap Donbass sebagai target utama pasukan Rusia dalam operasi militer khusus.
“Kami kebanyakan mundur di malam hari untuk memastikan keamanan. Lokasi penyeberangan sungai juga sering berubah karena penembakan yang terus-menerus," kata Danylo. Sejauh yang dia tahu, tidak ada yang terbunuh dalam retret itu.
Baca Juga: AFC Piala Asia 2023 Akhirnya Menunjuk Beberapa Pilihan Negara Ini sebagai Tuan Rumah
Anton mengatakan pasukan Ukraina yang membela Sievierodonetsk mengkhawatirkan terulangnya skenario di mana kompleks pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan selatan Mariupol dikepung.
Saat itu, ratusan tentara Ukraina yang bersembunyi di pabrik harus menyerah pada pengepungan sengit tentara Rusia.
Di Sievierodonetsk, pasukan Ukraina juga didorong kembali ke zona industri lain. Kali ini adalah pabrik kimia Azot.***
