LINGKAR KEDIRI – Presiden Rusia, Vladimir Putin telah melakukan penandatanganan doktrin maritim yang terbaru.
Yang mana, dalam doktrin maritim terbaru itu Rusia menyebutkan bahwa AS dan NATO merupakan ancaman utama bagi Moskow.
Seperti diketahui, sampai saat ini Rusia dan negara anggota NATO, terutama AS masih belum bisa hidup secara damai.
Melansir dari Zing News, menurut doktrin maritim baru setebal 55 halaman tersebut ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 31 Juli 2022.
"Tantangan dan ancaman utama terhadap keamanan nasional dan pembangunan berkelanjutan Federasi Rusia terkait dengan perairan dunia adalah arah strategis AS menuju dominasi di laut dunia dan pengaruh di perairan dunia. pengaruh pada proses global," demikian bunyi doktrin tersebut.
Dokumen di atas ditandatangani oleh Vladimir Putin dalam rangka parade militer memperingati Hari Angkatan Laut Rusia di kota St. Petersburg. Petersburg.
Baca Juga: Berkemungkinan Tidak Hadir di Final Piala Dunia 2026, Neymar Mengaku Merasa Tidak Yakin, Ada Apa?
Upacara tersebut dihadiri oleh 47 kapal permukaan dan kapal selam dari armada Laut Utara, Pasifik, Baltik dan Laut Hitam, lebih dari 40 pesawat dan helikopter, serta lebih dari 3.500 tentara.
Doktrin tersebut mengidentifikasi perluasan kekuatan militer NATO ke perbatasan Rusia dan meningkatnya jumlah latihan NATO di perairan dekat wilayah Rusia sebagai ancaman.
"Rencana untuk membawa pasukan militer lebih dekat ke perbatasan Rusia dan upaya aliansi untuk menjalankan fungsi global terus tidak dapat diterima oleh Federasi Rusia, dan tetap menjadi faktor penentu dalam hubungan Federasi Rusia. Rusia vs NATO," kata doktrin tersebut.
Di bawah doktrin baru, Rusia juga akan berkomitmen untuk melindungi statusnya sebagai kekuatan maritim.
Selain itu, juga akan meningkatkan kegiatan di kawasan Arktik untuk melindungi kepentingan nasionalnya.***