China Berpeluang Membantu Ukraina, Presiden Zelensky Cari Kesempatan Berbicara dengan Xi Jinping

- 4 Agustus 2022, 12:15 WIB
Pemotretan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan sang istri Elena di Vogue timbulkan beragam reaksi, ada pujian dan kritikan.
Pemotretan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan sang istri Elena di Vogue timbulkan beragam reaksi, ada pujian dan kritikan. /Ukrainian Presidential Press Service via REUTERS.

 

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini belum menmukan titik akhir untuk berdamai.

Bahkan, hingga kini pasukan Rusia masih terus melakukan serangan terhadap wilayah di Ukraina.

Baru-baru ini Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan secara terang-terang-terangan bahwa dia sedang mencari cara untuk berbicara dengan Pemimpin China, Xi Jinping.

Baca Juga: Chelsea Akan Segera Merekrut Marc Cucurella, Brighton Langsung Sampaikan Pemberitahuan Ini

Yang mana, dalam pemicaraan tersebut nantinya Presiden Volodymyr Zelensky berharap bahwa China dapat membantu mengakhiri perang yang dimulai oleh Rusia.

Dilansir dari Zing News, hal tersebut disampaikan oleh Presiden Volodymyr Zelesnky pada 3 Agustus 2022 dengan harapan China dapat menggunakan pengaruhnya untuk meghentikan tindakan Rusia di Ukraina.

“Ini (China) adalah negara yang sangat kuat, ekonomi yang kuat. Oleh karena itu, negara ini dapat mempengaruhi secara politik, ekonomi bagi Rusia. Dan China juga merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB," kata Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan, Chelsea Dikabarkan Kembali Mengincar Sosok Striker Tangguh Ini dari Barcelona

“Saya ingin percakapan tatap muka. Saya berbicara dengan Xi Jinping setahun yang lalu," tambah Zelensky.

“Sejak konflik pada 24 Februari, kami telah mengirimkan permintaan untuk mengadakan dialog dengan China, tetapi sekarang belum tercapai, meskipun saya yakin ini akan sangat membantu,” katanya.

Presiden Ukraina menekankan bahwa dia yakin China memiliki pengaruh ekonomi untuk menekan Rusia agar mengakhiri konflik.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Yoris dan Yanti Disebut Tidak Bisa Mengelak, Diduga Ada Saksi Terlibat Eksekusi Tuti dan Amel

Dia juga berharap China akan mengambil pendekatan berbeda dalam konflik Ukraina ketika tidak menunjukkan oposisi terhadap Rusia.

Seperti diketahui, perang yang terjadi di Ukraina ini telah dimulai oleh Rusia sejak 24 Februari 2022.

Yang mana, saat ini perang tersebut hampir memasuki lima Bulan tetapi belum menunjukkan tanda-tanda perdamaian.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x