Timor Leste Alami Krisis, Mantan Presiden Timor Leste: Lebih Baik Kita Kabur

- 22 September 2020, 18:29 WIB
Masyarakat Timor Leste ketika merayakan acara/Pinterest
Masyarakat Timor Leste ketika merayakan acara/Pinterest /

Baca Juga: Siap Perang! Bocoran China Akan Serang Taiwan Tanggal 3 November, AS Masih Rundingkan Prediksinya

"Hanya untuk membayar hotel yang digunakan untuk karantina, membayar katering juga tidak tahu bagaimana uang mengalir, tapi menutup mata untuk proyek darurat. Artinya selama 10 tahun mereka terus memimpin, lebih baik kita kabur ke suatu tempat, jika mereka memimpin 10 tahun lebih, jangan sebut kota", kata Xanana Gusmao.

Dikutip ZONAJAKARTA.com dari The Oekusi Post, salah satu program pemerintah Timor Leste yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Taur Matan Ruak dapat dikategorikan kejahatan kemanusiaan.

PM Matan Ruak menyuruh jajarannya mengelabui petani dengan mempromosikan hasil pertaniannya, namun anggota pemerintahannya lebih memilih menerima beras impor dari luar negeri yang sudah tidak bergizi lagi.

Baca Juga: Indonesia Menginspirasi ASEAN! Tolak Klaim Nine Dash Line atas China, Langkahnya Diacungi Jempol

Baca Juga: Timor Leste Kelaparan, Singgung Mi Instan dan Rokok Indonesia pula! Jose Ramos Horta Maunya Apa?

Pada Kamis 13 Agustus 2020 lalu, ada sekitar tiga orang menteri yang berbondong-bondong menjemput enam ribu beras impor dari Vietnam.

Mereka sangat berani dan senang sekali memamerkan beras impor yang akan dijadikan ketahanan pangan nasional.

Tak hanya itu, mereka juga tidak malu karena beras yang diimpor seharga ribuan dolar AS itu sudah tidak bergizi atau rusak. Hingga akhirnya Timor Leste dilanda krisis pangan.

Baca Juga: Krisis Pangan, Timor Leste Konsumsi Beras Pecah Minim Gizi

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x