Korea Utara Pamer Rudal Balistik Raksasa Antar Benua, Amerika Serikat Ketir-Ketir!

- 13 Oktober 2020, 17:53 WIB
Rudal balistik Hwasong-15 terlihat di parade militer Korea Utara. *
Rudal balistik Hwasong-15 terlihat di parade militer Korea Utara. * /KCNA-Yonhap

LINGKAR KEDIRI – Korea Utara ciptakan rudal balistik dengan ukuran yang sangat besar, dan belum pernah ada sebelumnya. Korea Utara mengatakan, rudal tersebut memiliki jangkauan antar benua.

Diketahui, rudal tersebut akan menjadi ancaman bagi Amerika Serikat (AS) maupun dunia.

Dalam rangka memperingati 75 tahun Partai Buruh berkuasa di Korea Utara, dilakukan parade militer pada tengah malam Sabtu (10/10). Parade tersebut menampilkan rudal balistik Korea Utara untuk pertama kalinya, sejak Kim bertemu dengan para pemimpin internasional, termasuk Presiden AS Donald Trump, pada 2018.

Baca Juga: Cek Fakta, Mengenai 8 Mitos Covid-19 Yang Beredar Dimasyarakat, Benarkah Vaksin Berbahaya?

Acara parade tersebut juga dilengkapi dengan pidato mengejutkan dari Kim Jong Un. Ia meluncurkan rudal balistik antar benua (ICBM) terbesar milik Korea Utara hingga saat ini.

Dikutip LINGKAR KEDIRI dari Jaksel News dalam artikel berjudul “Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Baru, Kim Jong Un Terharu! AS Kian Terancam?”.

Baca Juga: BNPB Desak Kesiapsiagaan Desa Hingga Provinsi Dalam Menghadapi Bencana Hidrometeorologi dan La Nina

Berikut alasan mengapa rudal tersebut sangat berbahaya.

  1. Senjata Strategis

Awal tahun 2020 silam, Kim pernah membocorkan bahwa Korea Utara tengah merancang sebuah sistem senjata canggih, yang hanya bisa dimiliki negara maju. Presiden Korea Utara tersebut juga menegaskan bahwa senjata yang ia maksut adalah nuklir.

"Jika AS masih mengulur waktu menyelesaikan hubungan DPRK-AS semakin tidak berdaya negara tersebut," ucap Kim.

Kim menegaskan negaranya tumbuh lebih maju dibanding negara lainnya soal persenjataan. Salah satunya dengan dirilisnya rudal balistik antar benua (ICBM). Senjata ini menandakan gagalnya negosiasi antara Korea Utara dan Amerika Serikat pada pemerintahan Trump.

Baca Juga: Ancaman Gempa Bumi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, Magnitudo 8,8 dan Berpotensi Tsunami 15 Meter

  1. Ancaman Untuk Amerika Serikat

Sebelumnya Korea Utara telah memiliki dua ICMB yang telah teruji, yang pertama adalah Hwasong-14 telah diuji dua kali pada tahun 2017 silam, rudal tersebut mampu menjangkau hampir 10.000 km atau 6.213 mil. Yang berarti dapat menjangkau semua wilayah Eropa Barat dan setengah dari daratan AS.

Lalu yang kedua Hwasong-15, juga diuji pada tahun 2017 silam, memiliki jangkauan 13.000 km. Itu artinya dapat mengirimkan satu hulu ledak nuklir ke mana saja di daratan AS.

Baca Juga: Waspada! BMKG: Gunung Api di Indonesia Dapat Mengakibatkan Tsunami, Simak Wilayah Mana Saja

Kemudian ICBM yang baru saja Kim umumkan, memang belum diuji namun memiliki panjang dan diameter lebih besar dari Hwasong-15. Korea Utara berfokus pada kuat daya ledak sebuah rudal jika diluncurkan. Ini tentu menjadi pukulan telak untuk sistem pertahanan AS.

  1. Tambahan Koleksi Senjata Baru Korea Utara

AS menganggap bahwa Korea Utara hanya mampu meluncurkan rudal sebanyak yang mereka miliki. Paling banyak hanya 12 rudal saja. Perhitungan ini didasarkan pada masing-masing enam peluncur yang akan berebut sebelum AS sempat membalasnya. Ini merupakan kendala perang nuklir bagi Korea Utara.

Baca Juga: Waspada! BMKG: Terjadi Peningkatan Bencana Hidrometeorologi, Gempa Bumi, dan Tsunami

Namun di tahun 2010, Korea Utara diketahui secara ilegal mengimpor enam truck heavy-duty WS 51200 yang diubah menjadi senjata transporter erector launchers (TELs). Truk ini berfungsi untuk mengangkut rudal dan mendirikan ICBM mereka.

Jelas, Korea Utara tidak bisa dipandang sebelah mata karena telah membangun manufakturnya sendiri dan akan berpotensi membuat rudal sendiri di masa depan. Kim berpesan, jangan pernah meremehkan suatu negara, pemimpinnya, dan rakyatnya.*** (Winda Destiana Putri/Jaksel News)

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Jaksel News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah