Rusia dan Iran Dianggap Pengaruhi Pemilu Amerika Serikat

- 22 Oktober 2020, 20:42 WIB
Bendera Amerika Serikat
Bendera Amerika Serikat /Pixabay/marcovannozzi

LINGKAR KEDIRI – Pemilu Amerika Serikat yang hendak digelar pada 3 November 2020 mendatang banyak diperbincangkan berbagai kalangan.

Ditambah lagi Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat John Ratcliffe mengatakan pada Hari Rabu bahwa Rusia dan Iran sama-sama berusaha mengganggu pemilihan presiden 2020.

Hal ini membuat suasana semakin riuh. Ratcliffe pun membuat pengumuman tersebut pada konferensi pers yang diatur dengan tergesa-gesa yang juga menyertakan Direktur FBI Chris Wray.

Baca Juga: Kerugian Investasi Bodong Capai Rp92 Triliun, OJK: Buruknya Tata Pemerintahan dan Penyimpangan Moral

Dua minggu sebelum pemilu pengumuman tersebut menunjukkan tingkat kewaspadaan diantara para pejabat tinggi Amerika Serikat bahwa ada aktor asing yang berusaha merusak kepercayaan orang Amerika.

Hal ini berhubungan dengan integritas pemungutan suara serta menyebarkan informasi yang salah dalam upaya untuk mempengaruhi hasilnya.

"Kami telah mengkonfirmasi bahwa beberapa informasi pendaftaran pemilih telah diperoleh oleh Iran, dan secara terpisah, oleh Rusia," kata Ratcliffe dalam konferensi pers, dikutip mantrasukabumi.com dari Reuters.

Sebagian besar pendaftaran pemilih bersifat public, akanetapi Ratcliffe mengatakan bahwa pejabat pemerintah "telah melihat Iran mengirim email palsu yang dirancang untuk mengintimidasi pemilih, menghasut kerusuhan sosial, dan merusak Presiden Trump."


Ratcliffe mengacu pada email yang dikirim Rabu dan dirancang agar terlihat seperti berasal dari kelompok Proud Boys pro-Trump, menurut sumber pemerintah.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x