Boikot Produk Prancis Masih Disuarakan, Emmanuel Marcon Bersikeras Mengusung Kebebasan Ekspresi

- 29 Oktober 2020, 10:09 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tiba untuk sesi kerja selama pertemuan puncak tentang konflik di Ukraina di Istana Elysee di Paris, Prancis 9 Desember 2019.*
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tiba untuk sesi kerja selama pertemuan puncak tentang konflik di Ukraina di Istana Elysee di Paris, Prancis 9 Desember 2019.* /Reuters

LINGKAR KEDIRI - Kabar pemboikotan produk Prancis masih ramai diperbincangkan.

Hal ini bermula dari ucapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang memberikan komentar terkait pemenggalan oleh seorang guru bernama Samuel Paty.

Samuel Paty merupakan guru sejarah di Perancis yang diketahui telah menampilkan gambar kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

 Baca Juga: Emmanuel Macron Bersikeras Membela Penerbitan Kartun Nabi Muhammad Meskipun Mendapat Tekanan Publik

"Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajarkan murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi," ucap Macron, dikutip dari Reuters.

Emmanuel Macron juga mengeluarkan kata-kata soal Islam yang menyinggung umat Muslim.

"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini, di seluruh dunia," ungkap Macron.

Pemenggalan guru sejarah tersebut dinilai serangan teroris Islam dan tindakan muslim yang separatis.

Hal inilah yang memicu umat Muslim dunia geger dan mengkritik pernyataan Macron.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x