Emmanuel Macron Sebut Kasus Pembunuhan Sebagai Serangan Teroris Islam, Warga Prancis Diminta Bersatu

- 30 Oktober 2020, 08:10 WIB
Presidein Prancis Emmanuel Macron.
Presidein Prancis Emmanuel Macron. /Radio France International

Baca Juga: Pengumuman CPNS 2019 Hari ini, Berikut Tahapan Lengkap Pemberkasan untuk Peroleh NIP Resmi dari BKN

Dilansir dari Washington Post pada Kamis 29 Oktober, salah satu dari tiga korban tewas.

Seorang wanita, digorok lehernya di dalam gereja. Korban kedua adalah pria yang ditikam hingga tewas.

Korban ketiga, juga wanita yang dibunuh di sebuah bar di depan basilika tempat dia bersembunyi. 

Setelah terjadi penyerangan di sebuah gereja, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis harus Bersatu.

Dia mengingatkan pada rakyatnya untuk tidak menyerah pada perpecahan.

Baca Juga: 152 Ribu Penerima BLT Subsidi Gaji Gelombang 2 Rp2,4 Juta Dicoret Kemnaker, Berikut Penyebabnya

Ini adalah serangan ketiga dalam dua bulan terakhir di Prancis. Pihak berwenang Prancis mengaitkan peristiwa ini dengan ekstremis Muslim.

Dengan meningkatnya serangan berbau sentimen keagamaan di Prancis, Presiden Macron mengumumkan akan melipatgandakan jumlah tentara yang dikerahkan secara nasional.***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x