Emmanuel Macron Dikecam Banyak Negara Atas Penghinaan Nabi Muhammad SAW, Pakar: Ujaran Islamofobia

- 30 Oktober 2020, 15:23 WIB
Para pengunjuk rasa berbaris di belakang spanduk bertuliskan "Berhenti untuk 'Islamofobia", ketika orang-orang dan anggota asosiasi anti-rasisme berkumpul untuk memprotes Islamofobia di Gare du Nord di Paris, Prancis, pada 10 November 2019 silam.
Para pengunjuk rasa berbaris di belakang spanduk bertuliskan "Berhenti untuk 'Islamofobia", ketika orang-orang dan anggota asosiasi anti-rasisme berkumpul untuk memprotes Islamofobia di Gare du Nord di Paris, Prancis, pada 10 November 2019 silam. /EPA-EFE

Pemberlakuan status darurat tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri Prancis Jean Castex.

Baca Juga: 18 Provinsi di Indonesia Sepakat Tidak Menaikkan Upah Minimum di Tahun 2021, Simak Selengkapnya

“Jika kita diserang sekali lagi, itu karena nilai nilai yang menjadi milik kita, kebebasan untuk memungkinkan di tanah kita ini untuk percaya secara bebas dan tidak menyerah pada semangat teror apapun,” ujar Macron.

Seorang pelaku terus berseru mengucap “Allahu akbar” meskipun ia tengah ditangkap oleh kepolisian.

Beberapa wartawan melaporkan jika polisi bersenjata lengkap dengan pistol otomatis, sejumlah ambulans dan pemadam kebakaran berjaga di sekitar gereja.***

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x