Emmanuel Macron Dikecam Banyak Negara Atas Penghinaan Nabi Muhammad SAW, Pakar: Ujaran Islamofobia

- 30 Oktober 2020, 15:23 WIB
Para pengunjuk rasa berbaris di belakang spanduk bertuliskan "Berhenti untuk 'Islamofobia", ketika orang-orang dan anggota asosiasi anti-rasisme berkumpul untuk memprotes Islamofobia di Gare du Nord di Paris, Prancis, pada 10 November 2019 silam.
Para pengunjuk rasa berbaris di belakang spanduk bertuliskan "Berhenti untuk 'Islamofobia", ketika orang-orang dan anggota asosiasi anti-rasisme berkumpul untuk memprotes Islamofobia di Gare du Nord di Paris, Prancis, pada 10 November 2019 silam. /EPA-EFE

“Jika dahulu perbuatan demikian merupakan diskriminasi umat muslim seperti larangan menggunakan hijab. Islamofobia itu bukan tentang muslim melainkan ideologi rasisme, ideologi anti muslim,” ucap Bayrakli dalam wawancara bersama TRT Word.

Disisi lain, Bayrakli menilai ujaran pernyataan Macron tersebut merupakan upaya mendapatkan suara pilihan dari ‘sayap kanan’ dibawah tekanan partai radikal Marine Le yang sekarang bersaing dengan Le Pen.

Ia ingin terkesan lebih ‘sayap kanan’ daripada Le Pen. Pemimpin partai populis kanan, Marine Le Pen disebut diprediksi akan kembali bersaing dalam pemilu Presiden 2022.

Baca Juga: Cukup Pakai KTP, Pastikan Dapat Banpres BLT UMKM atau BPUM Rp2,4 Juta, Simak Cara Daftar dan Ceknya

Hingga pada Kamis, 29 Oktober 2020 kemarin telah terjadi penyerangan serangan pisau di Gereja Nice Prancis yang mengakibatkan tiga orang tewas.

Seseorang lanjut usia yang hampir saja dipenggal, serta seorang pria dan wanita yang tewas.

Jaksa anti-teror telah membuka penyelidikan atas serangan di Nice. Polisi belum menyebutkan motif penyerangan di Nice.

Baca Juga: Link s.id/ektp-covid19 Bantuan Rp900 Ribu 3 Bulan Untuk Pemilik SIM C, Benarkah? Ini Respon Kominfo

Diduga, serangan tersebut dipicu oleh pernyataan Presiden Macron atas penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW.

Kejadian tersebut telah meningkatkan kewaspadaan keamanan nasional Prancis ke level yang lebih tinggi.

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x