Kontroversi Karikatur Nabi Muhammad, PBB Turut Prihatin dan Beri Tanggapan

- 30 Oktober 2020, 21:06 WIB
Salah satu gedung pemerintahan di Prancis memasang poster raksasa cover majalah Charlie Hebdo yang bergambar kartun Nabi Muhammad SAW.*
Salah satu gedung pemerintahan di Prancis memasang poster raksasa cover majalah Charlie Hebdo yang bergambar kartun Nabi Muhammad SAW.* /Tangkapan layar Twitter @metropolitan

LINGKAR KEDIRI – Perwakilan tinggi PBB untuk Aliansi Peradaban Miguel Moratinos mengajak pada dunia untuk saling menghormati semua agama dan kepercayaan.

Hal tersebut guna mengembangkan budaya persaudaraan dan perdamaian.

Moratinos dalam pernyataannya mengatakan bahwa Ia ikut prihatin dengan sangat mendalam akan meningkatnya ketegangan dan contoh intoleransi yang dipicu oleh majalah mingguan Prancis Charlie Hebdo.

Baca Juga: Berapa Lama Setiap Zodiak Membutuhkan Waktu Untuk Jatuh Cinta? Cek Zodiakmu dan Pasangan!

Baca Juga: Waspada Klaster Baru Selama Libur Panjang, Satgas Covid 19 Batasi Jumlah Pengunjung Tempat Wisata

Pasalnya, majalah tersebut telah menerbitkan karikatur satir yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Awal bulan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan Islam sebagai ‘Agama dalam Krisis’ dan mengumumkan rencana undang-undang yang lebih keras untuk menangani ‘Separatisme Islam’ yang terjadi di Prancis.

Ketegangan semakin meningkat setelah kasus pemenggalan kepala seorang guru sekolah menengah, Samuel Paty pada 16 Oktober lalu di pinggiran Paris.

Baca Juga: Lolos Hasil Integrasi CPNS 2019? Siapkan Berkas Berikut untuk Sesi Pemberkasan dan Pengusulan NIP

Hal tersebut terjadi usai Patty menjelaskan tentang kebebasan beragama dan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad tersebut di salah satu kelasnya.

Adapun penyerang guru sekolah tersebut adalah Abdullakh Anzorov, Seorang pria 18 tahun yang berasal dari Chechnya. Kini, Ia telah ditembak mati oleh polisi.

Sementara itu, Presiden Macron membela karikatur tersebut dengan mengatakan “tidak akan menghentikan kartun kami”.

Baca Juga: 20 Ribu Formasi CPNS 2019 Terancam Kosong! Dapat Diisi Peserta Lain dengan Kriteria Berikut

Pernyataan tersebut akhirnya memicu kemarahan umat muslim di seluruh dunia.

Dilansir dari laman Antara, Moratinos mengatakan bahwa Karikatur tersebut telah menghasut dan memprovokasi tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah dan diserang karena agama dan kepercayaan atau etnis mereka.

Lebih lanjut Moratinos juga menekankan bahwa penghinaan terhadap agama dan simbol-simbol suci agama dapat memprovokasi kebencian dan ekstremisme kekerasan yang mengarah pada polarisasi dan fragmentasi masyarakat.

Baca Juga: Pengumuman CPNS 2019 Hari ini, Berikut Tahapan Lengkap Pemberkasan untuk Peroleh NIP Resmi dari BKN

Moratinos juga berpendapat bahwa kebebasan berekspresi harus dilakukan dengan cara yang seluruhnya menghormati keyakinan agama dan prinsip-prinsipnya.

“Tindakan kekerasan tidak dapat dan tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan, peradaban, atau  kelompok etnis apapun,” ucap Moratinos.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x