Banyak cuitan yang sedang sering muncul di Twitter berisi pesan yang mendorong pembaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang upaya keamanan pemilu. Dampak positif agar pembaca lebih cerdas dalam membaca berita.
Baca Juga: Mulai Memanas! Usulan Trump Untuk Menghentikan Penghitungan Suara di Philadelphia Ditolak Hakim
Moderasi tagar yang berfokus pada teori konspirasi ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh platform media sosial pekan ini untuk dengan cepat menghapus informasi yang salah seputar pemilu.
Twitter secara agresif memberi label pada cuitan Trump yang membuat klaim yang tidak berdasar atau salah tentang bagaimana total pemilihan dihitung.
Facebook telah menambahkan label serupa, dan telah memblokir grup berisi 300.000 orang bernama "Stop the Steal." Facebook juga mengatakan "melihat seruan yang mengkhawatirkan untuk melakukan kekerasan dari anggota grup tersebut."
TikTok mengatakan pemblokiran pada tagar tersebut adalah bagian dari "moderasi normal dan pendekatan terhadap informasi yang salah, perkataan yang mendorong kebencian, dan konten lain yang melanggar pedoman kami."
"Kedua tagar tersebut telah dihapus karena "konten dengan tagar ini sering kali melanggar kebijakan informasi kami yang menyesatkan," kata juru bicara TikTok kepada The Verge.
Baca Juga: Raisa dan Afgan Deg-degan di Duet Lagu Barunya 'Tunjukkan', Afgan: Karena Beda Banget!
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Sudah Mulai Cair! Simak Ini Jika Belum Dapat
Twiitter lebih proaktif dalam pemantauan terhadap tagar yang muncul. Ini telah secara proaktif memantau tagar #StopTheSteal dan Tweet terkait sejak Selasa (3/11).