Dikutip dari NYT, menurut penjelasan intelejen AS, Abu Muhammad al-Masri sendiri sebelumnya sempat berada di tahanan Iran sejak 2003, tetapi telah hidup bebas di pinggiran kota kelas atas, Teheran sejak 2015.
Baca Juga: Waspadai Ancaman Erupsi Gunung Merapi Pada Musim Hujan yang Berpotensi Banjir Lahar
Disisi lain, pejabat anti-terorisme AS percaya Iran, juga musuh AS, mungkin telah membiarkan Masri tinggal di sana untuk melakukan rencana operasinya yang menargetkan AS, seperti keterangan NYT.
Tidak diketahui apa, jika ada, dampak kematian Masri terhadap aktivitas Al-Qaeda saat ini dan kedepannya.
Meski telah kehilangan para pemimpin senior dalam hampir dua dekade sejak serangan di New York dan Washington, Al-Qaeda telah mempertahankan afiliasi aktif dari Timur Tengah hingga Afghanistan dan Afrika Barat.***