Network
LINGKAR KEDIRI – Ancaman erupsi Gunung Merapi yang berada di musim hujan menyebabkan adanya potensi banjir lahar dingin yang perlu diwaspadai.
Sebagaimana informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa saat ini Indonesia tengah memasuki la nina yang artinya musim hujan mencapai 40 persen lebih banyak dibanding sebelumnya.
Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan saat konferensi pers virtual pada Jumat, 13 November 2020 mengatakan bahwa lahar hujan menjadi hal yang diperhitungkan tahun ini.
Baca Juga: 6 Tips Bangun Pagi dengan Mudah, Jangan Setel Alarm Berdekatan!
Baca Juga: Tetap Aman, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Tawarkan Wisata Alam Gunung Bromo dari Dekat
“Desember, Januari, Februari, dipertimbangkan banjir lahar,” ujarnya, seperti dikutip dari laman RII.
Upaya antisipasi penanggulangan juga dilakukan dengan melakukan pemantauan melalui CCTV yang dipasang pada beberapa titik sungai.
“Dan bagaimana rencana kontijensi yang ada di Jogja terkait banjir lahar ini. Ini yang kita mainkan dan sosialisasikan. Tahun ini ada tiga antisipasi yakni erupsi Merapi, pandemi Covid-19, dan la nina,” lanjut Lilik.
Baca Juga: Berencana Bakar Alquran, Belgia Usir Lima Aktivis Denmark: Kami Tidak Butuh Mereka
