Air wudhu dapat menenangkan diri dan hati saat amarah sudah berada diujung tanduk agar tidak semakin memanas yang berakibat melukai diri sendiri atau orang lain.
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air.” (HR. Abu Daud, no 4784).
4. Berganti Posisi
“Bila Salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud no 4782).
Baca Juga: Manfaat Tawadhu’ yang Tidak Banyak di Ketahui Umat Muslim
5. Mengingat wasiat dan Janji Rasulullah SAW
Kunci hidup bahagia telah diwasiatkan oleh Rasulullah SAW agar kita senantiasa menahan marah.
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Berilah aku wasiat.' Beliau menjawab, 'Janganlah engkau marah.
Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa Sallam (selalu) menjawab, 'Janganlah engkau marah.'” (HR. Bukhari, no. 6116).***