Ternyata Obat Alami dari Tanaman Potensi Sembuhkan Covid-19 Ada Di Al Quran, Begini Penjelasan Guru Besar UII

19 Juli 2021, 09:54 WIB
Ilustras Al Quran /Pexes.com/ Tayeb MAZEHDIA

LINGKAR KEDIRI - Hingga kini lonjakan kasus covid-19 di Indonesia terus meningkat.

Hal tersebut karena penyebaran dari virus covid-19 yang semakin cepat.

Selain lemahnya protokol kesehatan, penyebaran ini dipicu oleh mutasi dari varian delta.

Sebagaimana diketahui varian ini lebih cepat dalam menyebarkan virus ke manusia.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah diantaranya adalah kebijakan prokes, PPKM hingga vaksinasi.

Kendatipun demikian, laju peningkatan covid-19 belum bisa diketahui kapan akan berhenti.

Baca Juga: Kehilangan Indra Penciuman Atau Anosmia? Lakukan 4 Cara Alami ini Agar Kembali, Berbahan Jahe Hingga Garam

Sementara itu, Selain dengan vaksinasi, sistem kekebalan tubuh manusia juga perlu diperhatikan agar bisa menambah antibodi yang semakin kuat seperti contohnya dengan meminum obat.

Obat yang dimaksud di sini merupakan obat alami dari tanaman seperti yang dikatakan oleh Guru Besar Bidang Farmasetika Universitas Islam Indonesia (UII) Prof Yandi Syukri.

Prof Yandi Syukri menyebutkan bahwa sejumlah tanaman yang potensial dikembangkan menjadi obat Covid-19 itu terkandung dalam Kitab Al-Qur'an.

Menurutnya, hal itu berdasarkan penemuan data ilmiah dari Al-Quran belakangan ini dengan seiring meningkatnya penyelidikan ilmiah modern.

"Banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan pentingnya tumbuhan," kata Prof Yandi Syukri, pada Sabtu, 13 Maret 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurut dia, dari 27 spesies tumbuhan yang disebutkan dalam Al Quran dan Hadis, beberapa yang mudah ditemukan yaitu jinten hitam (habatussauda), madu, bawang putih, kurma, labu, zaitun, adas, delima, anggur, kayu arak atau siwak (untuk sikat gigi), bawang merah, tin, jelay, dan jahe.

Namun, di antara tanaman tersebut yang sangat potensial untuk dikembangkan untuk pengobatan Covid-19 yaitu jahe, serta jinten hitam (habatussauda).

Baca Juga: Indonesia Mulai Dianggap Pusat Penyebaran Baru Covid-19, Maruf Amin: Takbir Nasional

Lebih lanjut, kata dia, salah satu studi pemodelan molekul (molecular docking) untuk memprediksi interaksi protein host-virus di lokasi masuknya SARS-CoV-2 menunjukkan efek penghambatan konstituen jahe (Zingiber officinale) sebagai penghambat masuk virus SARS-CoV-2 dengan menggunakan semua protein inang dan asal virus.

Selain itu, jahe merupakan suplemen peningkat kekebalan alami, serta bahan penyusun formulasi herbal yang direkomendasikan oleh Badan POM sebagai tindakan pencegahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh setelah wabah Covid-19.

Adapun jinten hitam atau habatussauda, kata dia, memiliki aktivitas antivirus, antioksidan, antiradang, antikoagulan, imunomodulator, bronkodilator, antihistaminik, antitusif, antipiretik, dan analgesik.

"Sehingga ini akan menjadi kandidat herbal potensial untuk mengobati pasien dengan Covid- 19," ujarnya.

Saat ini, kata Yandi, pengobatan alami digunakan oleh sekitar 80 persen populasi dunia, terutama di negara berkembang untuk perawatan kesehatan primer karena dapat diterima secara budaya, serta kemudahan akses dan keterjangkauan.

Baca Juga: Cek Fakta: Rumah Sakit Rela Covid-kan Semua Pasien Demi Kucuran Dana 300 Juta, Begini Faktanya

Oleh karena itu, menurutnya, produk alami yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis telah menarik perhatian ahli botani, ahli biokimia, dan farmakognosi, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Tanaman yang berkhasiat sebagai imunomodulator, kata dia, memainkan peran penting dalam pengobatan infeksi inflamasi, dan imunodefisiensi melalui efeknya pada berbagai sel.***(Anggie Juliyani/PR Bekasi)

 

 

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Bekasi Pikiran Rakyat dengan judul "Tanaman yang Berpotensi jadi Obat Covid-19 Ada dalam Al-Qur'an, Guru Besar UII: Banyak Ayat Menjelaskan"

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler