LINGKAR KEDIRI - Salah satu prinsip pendidikan anak usia dini adalah mengajarkan anak bermain bersama dengan baik, yang biasanya diterjemahkan ke dalam mengajar anak untuk berbagi.
Jika Anda pernah melihat tiga anak prasekolah bermain di kotak pasir, Anda tahu bahwa meskipun ada 10 mainan di sana, mereka semua menginginkan mainan yang sama, dan biasanya ada kehancuran ketika satu anak tidak mendapatkannya.
Tapi mungkin berbagi seharusnya tidak menjadi tujuan pendidikan anak usia dini. Ada gerakan baru yang membuat orang tua enggan mengajari anak-anak mereka untuk berbagi, dan gerakan ini menarik minat orang tua dan prasekolah.
Baca Juga: Penurunan Berat Badan atau Penurunan Lemak, Mana yang Sehat untuk Anda? Simak Penjelasannya
Berhentilah mengajari anak-anak Anda untuk berbagi.
"Memaksa anak-anak untuk berbagi tidak mengajarkan pelajaran yang kami ingin mereka pelajari," kata Dr. Laura Markham, penulis buku Peaceful Parent, Happy Siblings.
"Mari kita sepakat bahwa tujuannya adalah agar anak-anak kita tumbuh menjadi orang yang murah hati yang mampu memperhatikan dan menanggapi kebutuhan orang lain."
Dalam lingkungan pendidikan awal, anak-anak belajar untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri, yang pada tahap ini dalam kehidupan mereka, termasuk bekerja dan bermain di komunitas mereka.
"Kami tidak ingin anak-anak kami merasa mereka harus mengganggu apa yang sedang mereka kerjakan untuk 'memberikan' sesuatu kepada anak lain hanya karena permintaan anak lain," tambahnya.
Baca Juga: Bikin Awet Muda! 10 Buah Ini Terbukti Cegah Penuaan Dini, Pisang Salah Satunya
Menurut Dr. Markham, alih-alih mengajari anak-anak berbicara untuk diri mereka sendiri, berbagi paksa mengajar mereka: