LINGKAR KEDIRI – Beberapa jenis hewan menjadi inang alami virus-virus yang bersifat merugikan ataupun tidak.
Belakangan muncul kekhawatiran baru mengenai mewabahnya virus Nipah di China yang disinyalir berasal dari inang alaminya yaitu kelelawar buah.
Sebuah organisasi kesehatan nirlaba yang berbasis di Belanda, Acces to Medicine Foundation menyoroti wabah virus Nipah tersebut.
Baca Juga: Andin Batal Pulang, Mama Rosa Curigai Andin Pembunuh Roy, Sinopsis Ikatan Cinta 28 Januari 2021
Melalui direktur eksekutifnya, Jayasree K. Iyer mengatakan bahwa wabah virus Nipah di China mempunyai tingkat kematian hingga 75 persen dan berpotensi menjadi pandemi baru.
“Virus Nipah adalah penyakit menular lain yang muncul dan menimbulkan kekhawatiran besar," kata dia seperti dilansir Lingkar Kediri dari ANTARA pada 27 Januari 2021.
Dia menjelaskan bahwa pandemi virus Nipah bisa meledak kapan saja dan menjadi pandemi baru.
Baca Juga: Berpotensi Jadi Pandemi Baru, Waspadai Beberapa Penyakit Menular ini, Salah Satunya Virus Marburg
“Virus Nipah bisa meledak kapan saja. Pandemi berikutnya bisa jadi infeksi yang resistan terhadap obat,” katanya.
Saat ini kelelawar buah dituding sebagai inang alami bagi virus Nipah yang memiliki angka kematian 40 hingga 75 persen melebihi virus COVID-19.