Negara yang pernah mengalami wabah virus Nipah adalah Bangladesh dan India. Wabah virus Nipah di kedua negara tersebut disinyalir menyebar melalui konsumsi jus kurma yang telah tekontaminasi.
Kelelawar buah yang telah terinfeksi virus Nipah terbang menuju pohon kurma untuk mencari makan dan kemungkinan buang air sehingga mengontaminasi penampung jus kurma.
Penduduk yang tidak mengetahui jus kurma telah terkontaminasi meminum jus kurma dan terinfeksi virus Nipah.
Virus nipah diketahui mempunyai masa inkubasi mencapai 45 hari dalam satu kasus, sehingga memberikan kesempatan menular yang lebih besar jika dibandingkan virus COVID-19.
Baca Juga: 3 vaksin ini Dikembangkan untuk Melawan HIV, influenza, dan Virus Nipah, Begini Penjelasanya
Gejala umum yang disebabkan oleh virus Nipah adalah gejala pernapasan seperti batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan pembengkakan otak yang dapat menyebabkan kejang hingga kematian.
Veasna Duong, kepala unit virologi di laboratorium penelitian ilmiah Institut Pasteur Phnom Penh, Kamboja, menyebutkan bahwa kelelawar buah dapat terbang sejauh 100 km setiap malam untuk mencari makan.
Duong juga menemukan fakta bahwa penduduk Kamboja dan Thailand banyak yeng memperjual-belikan kotoran kelelawar buah sebagai pupuk tanaman.
Baca Juga: Virus ini Diprediksi Calon Pandemi Baru setelah Covid-19, Kenali Tanda dan Gejala