Mirip dengan Sakit Maag, Ketahui Gejala Kanker Lambung yang Sulit Dideteksi

- 11 Februari 2021, 06:05 WIB
Ilustrasi Mirip dengan Sakit Maag, Ketahui Gejala Kanker Lambung yang Sulit Dideteksi
Ilustrasi Mirip dengan Sakit Maag, Ketahui Gejala Kanker Lambung yang Sulit Dideteksi /pixabay.com/derneuemann

LINGKAR KEDIRI – Kanker lambung memang jarang ditemui di Indonesia, namun masyarakat tetap harus waspada karena gejala yang sulit dideteksi dan menyerupai gejala sakit maag.

Selain itu, masyarakat harus waspada karena kanker lambung merupakan kanker terbesar keempat di dunia.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP mengatakan kanker lambung disebabkan oleh adanya sel-sel kanker yang tumbuh di dalam lambung dan menjadi tumor.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,5 SR Guncang Bengkulu, Tokoh Masyarakat: Warga Tidak Sampai Keluar Rumah

Sel ini kemudian tumbuh lagi secara perlahan selama bertahun-tahun.

Penderita kanker lambung sendiri biasanya mempunyai rentang usia 60 hingga 80 tahun.

"Pada awalnya, kanker lambung sering disangka sebagai sakit maag biasa sehingga sebagian besar pasien datang terlambat dan sudah pada stadium lanjut," kata Prof. Aru dalam webinar ‘Gaya Hidup Masa Kini: Waspada Kanker Lambung Mengintai Anda!’ pada Rabu, 10 Februari 2021 dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Dampak Buruk Terlalu Banyak Rebahan, Kesehatan Fisik dan Mental Terganggu

Prof. yang berpraktik di RSCM ini mengatakan gejala dari kanker lambung memang sulit dideteksi, sebab rata-rata seperti sakit maag biasa.

Namun bahaya jika terlambat ditangani dapat menyebabkan kematian.

Beberapa gejala umum dari kanker lambung di antaranya nafsu makan menurun, sakit pada uluhati, nyeri perut, anemia, mual, berat badan turun drastis serta muntah dengan atau tanpa darah.

Baca Juga: Kebutuhan Tidur Setiap Orang Berbeda Lho! Berikut Durasi Tidur Balita hingga Lansia

"Gejalanya hampir sama semuanya cuma kalau kita ada gejala yang enggak hilang-hilang misalnya tiga bulan diobati sakit maag tidak hilang-hilang ya kita harus minta dokternya untuk menelusuri lebih lanjut," sambungnya.

Menurut data GLOBOCAN 2020, angka kejadian kanker lambung di dunia tahun 2020 mencapai lebih dari 1 juta kasus yaitu sebanyak 369.580 kasus pada wanita dan 719.523 kasus pada laki-laki.

Faktor pemicu kanker lambung 5-10 persen disebabkan oleh genetika 90-95 peesen lebih disebabkan oleh faktor lingkungan yang meliputi diet (30-35 persen), rokok (25-30 persen), infeksi (15-20 persen), obesitas (10-20 persen), alkohol (4-6 persen) dan lain-lain (10-15 persen).

Baca Juga: KRL Pertama di Luar Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo Resmi Beroprasi Hari ini

Beberapa hal juga dapat meningkatkan risiko kanker lambung, diantaranya bakteri Helicobactor pylori, metaplasia usus, atrophic gastritis kronis, anemia pernisiosa, ataupun polip lambung dan makanan yang diproses atau diasinkan.

"Ini (kanker lambung) memang bukan 10 besar di Indonesia tapi sulit dideteksi, pengobatannya sulit dan mahal, hati-hati merokok dan garam berlebihan itu adalag faktor penting penyebab kanker lambung," pungkasnya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah