Akurat, Penelitian Membongkar Tanda Seseorang Berbohong dan Tips Mengidentifikasinya

- 29 Mei 2021, 19:09 WIB
Mengetahui seseorang berbohong atau tidak
Mengetahui seseorang berbohong atau tidak /Gustavo Fring/Pexels/Lensa Banyumas

 

LINGKAR KEDIRI – Berbohong atau menipu adalah perilaku manusia yang umum. Namun, hingga saat ini hanya sedikit penelitian faktual yang membahas seberapa sering orang berbohong.

Dilansir Lingkar Kediri dari Very Well Mind, Reader’s Digest pada tahun 2004 melakukan survei dan menemukan sebanyak 94% responden mengaku berbohong dengan intensitas kadang-kadang.

Satu studi nasional yang diterbitkan pada tahun 2009 mensurvei 1.000 orang dewasa AS dan menemukan bahwa 60% responden menyatakan bahwa mereka tidak berbohong sama sekali.

Baca Juga: Berikut Ciri Ciri yang Dipastikan Anak Memiliki Kecerdasan Sangat Luar Biasa

Kenyataanya kebanyakan orang mungkin akan berbohong dari waktu ke waktu dan beberapa kebohongan dimaksudkan untuk melindungi perasaan orang lain.

Pada dasarnya kebohongan yang dilakukan seseorang itu sulit dideteksi, sebuah penelitian menemukan bahwa orang hanya dapat secara akurat mendeteksi 54% kebohongan.

Tanda-tanda Seseorang Berbohong

Para psikolog telah melakukan penelitian tentang bahasa tubuh seseorang yang melakukan penipuan untuk membantu penegak hukum membedakan antara kebohongan dan kebenaran.

Para peneliti di UCLA melakukan studi tentang subjek tersebut dan juga menganalisisi 60 studi tentang penipuan untuk mengembangkan rekomendasi dan pelatihan bagi para penegak hukum.

Hasil penelitian mereka dipublikasikan di American Journal of Forensic Psychiatry yang menyebutkan beberapa tanda seseorang berbohong sebagai berikut seperti dilansir dari:

  1. Tidak jelas dan tidak detail dalam menyampaikan atau menjelaskan sesuatu topik.
  2. Meminta lawan bicara mengulangi pertanyaan saat ingin menjawab.
  3. Berbicara dengan kalimat yang terfragmentasi atau acak.
  4. Tidak mau menyampaikan detail masalah saat ditanya lebih lanjut.
  5. Perilaku anggota tubuh atau gelagat yang mencurigakan.

Baca Juga: Tolak Ajakan Ivan Gunawan Untuk Menikah, Ayu Ting Ting Sengaja Berikan Mahar Tak Masuk Akal

Tips Mengidentifikasi Kebohongan

Jika Anda mencurigai lawan bicara Anda melakukan kebohongan, ada beberapa strategi yang dapat Anda gunakan untuk membantu membedakan antara kejujuran dan kebohongan.

1. Jangan mengandalkan bahasa tubuh

Meskipun bahasa tubuh dapat mengisyaratkan kebohongan, ternyata penelitian menunjukkan bahwa bahasa tubuh tidak selalu menunjukkan kondisi seseorang berbohong.

Howard Ehrlichman seorang psikolog yang meneliti gerakan mata sejak 1970-an mengatakan gerakan mata tidak menunjukkan kebohongan sama sekali.

Dia menjelaskan gerakan mata dapat mengisyaratkan seseorang sedang mengakses memori jangka panjang mereka atau mengingat masa lalu yang pernah terjadi.

Penelitian lain mengatakan bahwa perilaku individu seperti gerakan mata adalah indikator yang buruk untuk mengidentifikasi seseorang berbohong.

Untuk mengidentifikasi seseorang berbohong atau tidak, Anda harus memahami bahasa tubuh mana yang harus diperhatikan.

2. Fokus pada tanda yang tepat

Beberapa tanda-tanda yang perlu Anda perhatikan untuk mengetahui seseorang berbohong adalah sebagai berikut:

  • Sengaja mengabaikan detail penting saat berbicara.
  • Tampak tidak yakin dalam berbicara.
  • Kurang ekspresi saat menyampaikan informasi.
  • Berpikir terlalu berlebihan.
  • Para ahli mengatakan terlalu mengandalkan tanda tertentu dapat mengurangi deteksi pada kebohongan.

Baca Juga: Sempat Gagal Nikah dan Trauma, Kini Ayu Ting Ting Mengaku Merasa Kesepian

3. Minta mereka menceritakan kisahnya dengan terbalik

Beberapa penelitian meminta seseorang untuk menceritakan kisahnya secara terbalik alias mundur dapat mendeteksi kebohongan dengan lebih akurat.

Isyarat verbal dan non-verbal yang memberdakan antara berbohong dan mengatakan kebenaran mungkin menjadi lebih jelas saat beban kognitif meningkat.

Tidak hanya lebih menuntut kognitif, berbohong juga menggunakan lebih banyak energi mental yang mempengaruhi respons mereka terhadap tanggapan orang lain.

4. Percaya dengan naluri Anda

Dalam sebuah penelitian, peneliti meminta 72 peserta menonton video wawancara dengan tersangka kejahatan tiruan.

Beberapa dari tersangka ini telah mencuri uang $100 dari rak buku sementara yang lain tidak, namun semua tersangka diberitahu untuk memberi tahu pewawancara bahwa mereka tidak mengambil uang itu.

Mirip dengan penelitian sebelumnya, para peserta tidak dapat secara konsisten mendeteksi kebohongan, hanya secara akurat mengidentifikasi pembohong 43% dari waktu dan 48% dari waktu yang menyampaikan kebenaran.

Baca Juga: Tolak Ajakan Ivan Gunawan Untuk Menikah, Ayu Ting Ting Sengaja Berikan Mahar Tak Masuk Akal

Tetapi para peneliti juga menggunakan tes waktu reaksi perilaku implisit untuk menilai respons partisipan yang lebih otomatis dan tidak sadar terhadap tersangka.

Apa yang mereka temukan adalah bahwa subjek lebih cenderung secara tidak sadar mengasosiasikan kata-kata seperti "tidak jujur" dan "menipu" dengan tersangka yang sebenarnya berbohong.

Mereka juga lebih cenderung secara implisit mengasosiasikan kata-kata seperti "valid" dan "jujur" dengan para pendongeng kebenaran.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Very Well Mind


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x