LINGKAR KEDIRI- Baru-baru ini virus SAR-Cov2 varian Omicron mulai menyerang di beberapa negara, salah satunya Indonesia.
Salah satu studi terbaru mengungkap virus Omicron cenderung tidak merusak paru-paru dibanding varian lainnya. Banyak bukti justru menunjukkan bahwa Omicron lebih menginfeksi tenggorokan.
Seperti dilansir Lingkar Kediri dari laman Guardian, seorang profesor virologi di University College London, Deenan Pillay mengatakan varian Omicron berbeda dari varian sebelum lainnya
"Hasil dari semua mutasi yang membuat Omicron berbeda dari varian sebelumnya adalah bahwa Omicron mungkin telah mengubah kemampuannya untuk menginfeksi berbagai jenis sel," ujar , Ahad (2/1).
"Intinya, Omicron lebih bisa menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, sel-sel di tenggorokan. Jadi itu akan berkembang biak di sana lebih mudah daripada di sel-sel jauh di dalam paru-paru. Ini benar-benar awal tetapi studi menunjukkan arah yang sama," imbuhnya.
Jika virus menghasilkan lebih banyak sel di tenggorokan, maka itu membuatnya lebih mudah menular. Sebaliknya, virus yang menginfeksi jaringan paru-paru akan berpotensi lebih berbahaya tetapi kurang menular.
Sejumlah penelitian didasarkan oleh uji coba pada hewan. Meski studi penelitian tersebut belum ditinjau oleh para ilmuwan lain. Para peneliti dari Grup Penelitian Virologi Molekuler Universitas Liverpool menerbitkan pra-cetak pada Boxing Day.