Teryata Nafsu Wanita Bisa Lebih Tinggi dari Pria, Ini Penyebabnya Menurut Penelitian

LIGKAR KEDIRI - Banyak yang menyebut jika nafsu pria lebih tinggi daripada wanita.

Lalu bagaiamana cara melihat seorang pria yang memiliki nafsu tinggi?

Sebenarnya, nafsu seks pria tidak hanya bisa dilihat dari perilaku atau tindakannya.

Baca Juga: Pelatih Xavi Terang-terangan Tidak Bisa Memastikan De Jong Akan Bertahan di Barca

Tapi bisa dikenali secara verbal atau non-verbal melalui sentuhan.

Pria yang memiliki nafsu tinggi bisa dilihat dari ciri-ciri fisik.

Bagi pria dan wanita, memiliki dorongan seks yang tinggi bisa berkorelasi dengan orientasi sosioseksual yang tidak terbatas (kenyamanan dengan seks bebas) dan lebih banyak pasangan seks (Ostovich dan Sabini, 2004).

Namun bagi wanita, hubungan antara dorongan seks dan frekuensi seksual dipengaruhi oleh status hubungan mereka.

Dalam hubungan, tingkat hasrat seksual wanita secara langsung berhubungan dengan hubungan antara pria tersebut.

Untuk pria, status hubungan tidak mempengaruhi hubungan antara dorongan seks dan frekuensi seksual (Ostovich dan Sabini, 2004).

Baca Juga: Disebut Mengalami Gangguan Kejiwaan, Tabiat Asli Putri Candrawathi Diungkap Sosok Ini

Hasil ini mungkin menunjukkan bahwa dorongan seks tinggi perempuan lebih mungkin diekspresikan dalam konteks hubungan daripada melalui mencari pasangan seks baru atau berbeda.

Dorongan seks wanita lebih bervariasi daripada pria dalam dua hal.

Pertama, dorongan seks perempuan lebih bervariasi antar perempuan (beberapa perempuan memiliki dorongan seks yang lebih tinggi daripada yang lain, Lippa, 2009).

Tetapi dorongan seks perempuan juga lebih bervariasi dalam individu perempuan (bahkan perempuan dengan dorongan seks yang lebih tinggi tidak akan selalu memiliki seks yang tinggi).

Dorongan seks wanita dipengaruhi oleh siklus menstruasi mereka serta keinginan mereka untuk pasangan mereka sendiri atau untuk pasangan alternatif (Grebe et al., 2016).

Dorongan seks pria tidak hanya secara konsisten lebih tinggi daripada wanita, tetapi lebih konsisten dari waktu ke waktu dan juga lebih konsisten di seluruh individu (Lippa, 2009).***