Telapak Tangan Berkeringat? Kenali Kondisi Kecemasanmu dan Cara Mengatasinya

- 21 Oktober 2020, 15:45 WIB
Ilustrasi Sering Merasakan Kecemasan.
Ilustrasi Sering Merasakan Kecemasan. /Anemone123/Pixabay

LINGKAR KEDIRI- Apakah kamu sering merasakan kecemasan? Seperti rasa khawatir, gelisah, dan kesulitan untuk berkonsentrasi.

Kecemasan adalah perasaan takut, yang dimiliki setiap orang dari waktu ke waktu, dan ekspresi respons alami 'melawan atau lari' terhadap bahaya.

Ciri-ciri kecemasan dapat terlihat dari fisiknya seperti, tangan anggota tubuh bergetar atau gemetar, telapak tangan yang berkeringat, jari-jari anggota tubuh menjadi dingin, wajah terasa memerah, bahkan pusing hingga pingsan.

Baca Juga: Waspadai Link dan SMS Hoax BLT UMKM atau Banpres BPUM! Segera Pastikan Melalui Informasi Resminya

Baca Juga: Waspada! BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Terjadi di 8 Wilayah, Pada 20 hingga 22 Oktober 2020

Dalam jurnal penelitian M. Nur Ghufron & Rini Risnawita Hal. 145- 146, Tahun 2014, Adler dan Rodman menyatakan terdapat dua faktor yang dapat menimbulkan kecemasan.

Kecemasan tersebut yaitu pengalaman negatif masa lalu serta pikiran yang tidak rasional.

Pengalaman negatif masa lalu dapat dijadikan sebab utama timbulnya rasa cemas karena berkaitan dengan masa anak-anak yang tidak menyenangkan.

Baca Juga: Libur Panjang Akhir Oktober, Satgas Covid-19 Yogyakarta Akan Pantau Protokol Kesehatan Sektor Wisata

Apabila individu menghadapi situasi yang sama, maka hal tersebut akan menimbulkan ketidaknyamanan. Seperti peristiwa gagal dalam mengikuti tes.

Dalam pikiran yang tidak rasional terdapat empat bentuk yaitu:

1. kegagalan katastropik, yaitu adanya asumsi dari individu bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada dirinya.

Baca Juga: Dapat Akses BPUM dari Rumah, BRI Siap Berkontribusi Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

2. Kesempurnaan, individu mengharapkan dirinya dapat berperilaku sempurna dan tidak memiliki kecacatan

3. Persetujuan

4. Generalisasi yang tidak tepat, yaitu generalisasi yang berlebihan, ini terjadi pada orang yang memiliki sedikit pengalaman.

Baca Juga: Tidak Bisa Login www.depkop.go.id? Ini Solusinya Agar Dapat Daftar Banpres UMKM atau BPUM Rp2,4 Juta

Kecemasan yang terjadi umumnya adalah kecemasan klinis. Usia rata-rata gangguan atau kecemasan adalah 11 tahun, dan akan menurun pada usia 50-an.

Gangguan kesehatan mental ini umumnya dapat diobati dengan kombinasi pengobatan, konseling, dan perawatan diri yang tepat.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan seperti:

Baca Juga: Gelar Resepsi di Masa Pandemi, Simak Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Olahraga

Olahraga merupakan cara paling mudah untuk mengolah gejala kecemasan.

2. Identifikasi

Dalam identifikasi, seseorang turut merasakan sebagian dari tindakan orang lain, seperti ikut merasakan kesuksesan yang dicapai.

Sebaliknya, jika ia melihat orang lain bersedih maka ia akan merasakan sedih.

Baca Juga: Sambut Hari Disabilitas Internasional, Kemensos: Harapannya Difabel Punya Kesempatan Lebih Besar

3. Represi

Represi adalah tekanan untuk melupakan hal-hal yang tidak disetujui oleh hati nuraninya.

Semacam usaha untuk memelihara diri agar tidak merasakan dorongan yang tidak sesuai dengan hatinya, proses ini cenderung terjadi secara tidak sadar.

4. Mengonsumsi Ramuan Herbal

Pengobatan alami seperti asam lemak omega 3 juga dapat membantu. Dengan izin dokter Anda dapat mempertimbangkan untuk mencoba salah satu pengobatan ini.

Baca Juga: Waspada Krisis Pangan Dunia, Indonesia Gelar Pekan Sagu Nusantara (PSN) untuk Kenalkan Sagu

Demikian hasil yang telah dirangkum Lingkarkediri dari The Healthy dan hasil penelitian akademik.

Semoga cara-cara yang telah dijelaskan diatas dapat mengurang kecemasan.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: The Healthy Jurnal Konselor Universitas Negeri Padang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah