Maraknya pengguna rokok membuat munculnya inovasi baru terkait rokok elektrik atau vape. Rokok tersebut dianggap lebih aman dibanding rokok konvensional.
Berdasarkan jurnal prosiding Unimus menjelaskan hasil penelitian mengenai perbedaan kerusakan alveolus akibat paparan rokok elektrik maupun konvensional yang dihitung dengan uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney.
Pada penelitian ini, struktur histologi kerusakan alveolus dilihat pada destruksi septum alveolar dan infiltrasi sel radang.
Baca Juga: 5 Buah Berserat ini Dapat Atasi Kolestesterol, Diabetes hingga Kanker, Berikut Jenis dan Manfaatnya
Seseorang yang terpapar asap rokok konvensional dan elektrik menunjukkan kandungan asap rokok berupa nikotin yang dapat memicu pelepasan fibronectin.
Pelepasan fibronectin tersebut menyebabkan fibrosis pada parenkim paru dan karbon monoksida yang dapat menghambat proliferasi fibroblas dan merusak jaringan elastik pada paru sehingga menyebabkan pelebaran alveolus.
Asap rokok yang terkandung dalam rokok konvensional maupun elektrik menyebabkan kerusakan paru-paru sedang dan kerusakan paru-paru berat.
Baca Juga: Aplikasi KESAN Siap Bantu UMKM Para Santri dengan Fitur U-Mart, Wapres: Diharapkan Jadi E-Commerce
Rokok konvensional mengandung tar yang dapat merusak sel paru karena struktur yang lengket serta mudah menempel pada saluran nafas dan paru.
Hal ini menyebabkan kelumpuhan silia saluran nafas sehingga menimbulkan efek karsinogenik.