Satgas COVID-19 Minta Masyarakat Tidak Mudik Sebelum 6 Mei, Doni Monardo: Menyesal Nanti

19 April 2021, 06:09 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. /ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

LINGKAR KEDIRI - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta masyarakat tidak ngeyel dan bandel untuk tetap mudik sebelum Kamis, 6 Mei 2021.

Kendati aturan larangan mudik baru berlaku mulai pada hari itu hingga Minggu, 17 Mei 2021.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, Sahur, Waktu Sholat di Kota Kediri 8 Ramadhan, Senin 19 April 2021

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini: Mama Rosa Usut Tuntas Pembongkar Makam Anaknya, Angga Jadi Tersangka? 

"Jadi, kalau dilarang mudik, itu bukan berarti sebelum tanggal 6 bisa pulang kampung. Tidak ada mudik, dilarang," tegas Doni dalam keterangan resminya sebagaimana dikutip Lingkar Kediri, Senin, 19 April 2021.

Dia menuturkan adanya pelarangan ini bukan tanpa sebab. Melainkan semata-mata murni untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 yang berpotensi dibawa masyarakat dari satu daerah ke daerah lain.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, Sahur, Waktu Sholat di Kota Kediri 8 Ramadhan, Senin 19 April 2021

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini: Mama Rosa Usut Tuntas Pembongkar Makam Anaknya, Angga Jadi Tersangka? 

Dia menjelaskan mobilisasi orang dari suatu daerah ke daerah lain dalam jumlah yang besar itu sama halnya dengan bunuh diri. Karena hal tersebut dapat menimbulkan potensi lebih besar penyebaran COVID-19 ke daerah yang sudah landai.

"Konteks aturan pemerintah itu lebih kepada upaya pencegahan. Jadi, harus dipahami betul semua pihak. Jangan ada yang keberatan, menyesal nanti," kata dia.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, Sahur, Waktu Sholat di Kota Kediri 8 Ramadhan, Senin 19 April 2021

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini: Mama Rosa Usut Tuntas Pembongkar Makam Anaknya, Angga Jadi Tersangka? 

Oleh karena itu, Doni berharap masyarakat dapat mengerti adanya aturan pemerintah terkait pengendalian pandemi tersebut dan dilaksanakan sesuai yang telah ditetapkan.  

Selain itu, dia juga meminta seluruh unsur Pemerintah Daerah termasuk tokoh adat dan tokoh agama agar terus berupaya memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakatnya. Sehingga, lanjut Doni, larangan mudik Idul Fitri tahun ini dapat diikuti dan terlaksana dengan baik.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, Sahur, Waktu Sholat di Kota Kediri 8 Ramadhan, Senin 19 April 2021

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini: Mama Rosa Usut Tuntas Pembongkar Makam Anaknya, Angga Jadi Tersangka? 

Karena, Doni menyebutkan bahwa masih ada sebanyak 17 persen masyarakat Indonesia yang sampai sekarang tidak percaya adanya COVID-19 dan menganggap hal itu adalah sebuah rekayasa serta konspirasi.

“Kepada unsur pimpinan baik di pemerintahan termasuk TNI/Polri, tokoh masyarakat dan juga khususnya kepada ulama, mari memahami tentang COVID-19 ini dan menyampaikannya kepada masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, Sahur, Waktu Sholat di Kota Kediri 8 Ramadhan, Senin 19 April 2021

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini: Mama Rosa Usut Tuntas Pembongkar Makam Anaknya, Angga Jadi Tersangka? 

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menerbitkan aturan larangan mudik yang tertuang pada Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Melalui SE yang dikeluarkan pada 7 April 2021 itu, Doni meminta agar masyarakat tidak keberatan.

Dalam hal ini, aturan tersebut dikeluarkan semata-mata untuk mencegah terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 tidak menyebar ke beberapa daerah dan menjadi klaster baru.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, Sahur, Waktu Sholat di Kota Kediri 8 Ramadhan, Senin 19 April 2021

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini: Mama Rosa Usut Tuntas Pembongkar Makam Anaknya, Angga Jadi Tersangka? 

Sehingga, kekhawatiran pemerintah adanya pertemuan silaturahmi dengan jumlah besar yang dapat menimbulkan penularan COVID-19 dan berakhir pada angka kematian yang tinggi tidak terjadi.

“Kita tidak ingin pertemuan silaturahmi berakhir dengan hal yang sangat tragis. Kehilangan orang-orang yang kita sayangi dan cintai. Jangan sampai terjadi itu," tuturnya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler