Alasan Rocky Gerung Pindah Haluan Jadi Kontra Terhadap Pemerintah Ternyata Karena Hal Ini!

9 September 2021, 09:05 WIB
Rocky Gerung Ngaku Pernah Dukung Jokowi, Namun Akhirnya Menyesal Karena Hal Ini /Instagram.com/@rocky_gerung_official

LINGKAR KEDIRI – Rocky Gerung mengaku dulu dirinya pernah menjadi pendukung Presiden Jokowi dan Kabinetnya, namun Rocky Gerung berpindah haluan karena beberapa hal berikut.

Pengamat politik tersebut mengingatkan kembali peristiwa terbunuhnya Munir yang hingga kini belum diusut dan ditemukan pembunuhnya pada masa pemerintahan Joko Widodo.

Dirinya ingin mengetahui alasan kasus pembunuhan Munir mengapa hingga sekarang belum di tuntaskan.

Baca Juga: 7 Hewan Ini Mampu Bertahan Hidup Meski Tak Makan dalam Waktu Lama, Buaya Salah Satunya

Menurutnya, segala peralatan dan perlengkapan yang dimiliki Presiden Joko Widodo saat ini bisa terbilang sangat mumpuni untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Munir.

Munir itu bukan nama orang, tapi dia sebuah nama peristiwa. Karena dia sebuah nama peristiwa, dia mesti diperlihatkan secara tepat peristiwanya apa? Orang mengingat Munir diracun segala macem tapi setting politik, konstruksi politik ketika itu yang sampai sekarang masih misterius, kendati sebetulnya seluruh peralatan untuk memulai suatu pengadilan itu tersedia," tuturnya pada kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 8 September 2021.

 Peristiwa Munir merupakan sebuah titik balik untuk mengingat salah satu janji dari reformasi yang hingga kini 20 tahun lamanya tetap belum tampak terlaksana.

Baca Juga: Disinggung Soal Hubungannya dengan Anya Geraldine yang Seolah Merenggang, Begini Jawaban Rizky Febian

"Kita peringati Munir dalam upaya untuk mengingatkan bahwa ada janji reformasi yang selama 20 tahun lebih kita ingin pastikan yaitu penghormatan hak asasi manusia, dan Munir adalah tonggak di dalam upaya penegakan hak asasi manusia," ujarnya.

Justru sebaliknya, Rocky Gerung melihat Presiden Joko Widodo terlihat sibuk untuk menguatkan parlemennya dibandingkan menyelesaikan kasus Ham yang belum terpecahkan.

"Jadi harusnya Munir adalah monumen yang kita banggakan, bukan kita tutupi masalahnya. Presiden Jokowi dulu berjanji untuk membuka kasus ini dan tidak dilakukan karena dia lebih sibuk memikirkan bagaimana kekuasaannya bertahan, bukan untuk memulihkan bangsa ini supaya peradaban hak asasi manusia itu dijamin," katanya.

Baca Juga: 9 September Diperingati Sebagai Haornas, Simak Deretan Manfaat Olahraga, Ternyata Bikin Semangat dan Bahagia

Dulunya Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi mampu untuk menyelesaikan masalah Ham kasus pembunuhan Munir tersebut, tetapi nyatanya tidak.

"Sejak periode pertama sebetulnya, masyarakat sipil itu diam-diam bikin dukungan pada Jokowi karena berharap Jokowi sebagai seorang sipil membongkar kasus ini kan? Saya juga ikut dorong bahkan di periode pertama Pak Jokowi agar supaya kasus-kasus HAM itu dibongkar," ujar dia.

Rocky Gerung menilai, pemerintahan Jokowi justru semakin gencar menangkap sejumlah aktivis politik secara tersamar dengan berbagai tuduhan pelanggaran hukum yang kerap dipertanyakan publik.

Baca Juga: Namanya Dijadikan Kedok Aksi Penipuan, Baim Wong Ungkap Para Korban Hingga Minta Pertanggungjawaban darinya

Rocky Gerung berpendapat, seharusnya Jokowi merasa malu kepada pejuang hak asasi manusia yang kini berada di lingkungan Istana dan menutupi kasus pelanggaran HAM berat.*** 

Artikel ini telah tayang sebelumnya di kabarbesuki.pikiran-rakyat.com dengan judul "Rocky Gerung Ngaku Pernah Dukung Jokowi, Namun Akhirnya Menyesal Karena Hal Ini"

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Kabar Besuki

Tags

Terkini

Terpopuler