Petani Sawit Gelar Protes Larangan Ekspor, Sebut ‘Petani Malaysia Tersenyum Penuh, Petani Indonesia Menderita’

17 Mei 2022, 16:55 WIB
Kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa 26 April 2022. /Antara/Makna Zaezar/

LINGKAR KEDIRI – Indonesia adalah pengekspor minyak sawit utama dunia, sejak 28 April menghentikan pengiriman minyak sawit mentah dan beberapa produk turunannya.

Hal ini dalam upaya mengendalikan melonjaknya harga minyak goreng domestik, yang mengguncang pasar minyak nabati global.

Kebijakan tersebut membuat ratusan petani kecil Indonesia pada Selasa melakukan protes di ibu kota Jakarta dan di bagian lain negara terpadat keempat di dunia itu.

 Baca Juga: 9 Bulan Kasus Subang, Keberadaan HP Milik Amel Diketahui Pria Ini: Di Buang di Tengah Danau..

Mereka menuntut pemerintah mengakhiri larangan ekspor minyak sawit yang telah memangkas pendapatan mereka.

Berbaris di samping truk berisi buah kelapa sawit, para petani mengadakan rapat umum di luar kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang memimpin kebijakan pemerintah.

"Petani Malaysia tersenyum penuh, petani Indonesia menderita," salah satu spanduk yang dipegang pengunjuk rasa berbunyi.

 Baca Juga: Finlandia dan Swedia Nekat Gabung ke NATO, Rusia Langsung Mengawasi Konfigurasi NATO di Perbatasan

Diketahui, Malaysia adalah produsen minyak sawit terbesar kedua dan mengatakan pihaknya bertujuan untuk memasok pasar yang dibiarkan terbuka oleh larangan ekspor Indonesia.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok tani petani kecil APKASINDO mengatakan sejak pengumuman larangan ekspor, harga buah sawit telah turun 70% di bawah harga dasar yang ditetapkan oleh otoritas daerah.

Sementara itu, APKASINDO memperkirakan setidaknya 25% pabrik kelapa sawit telah berhenti membeli buah sawit dari petani mandiri.

 Baca Juga: Ada Kabar Tak Menyenangkan, Madam Pang Dikabarkan Harus Segera Pulang Untuk Perawatan Akibat Insiden Ini...

Para pengunjuk rasa juga berencana untuk berbaris ke istana presiden, kata kelompok itu. Protes serupa juga diadakan di 22 provinsi lain, katanya, dilansir dari Reuters.

Presiden Indonesia Joko Widodo memberlakukan larangan ekspor minyak sawit dan produk turunannya yang digunakan dalam pembuatan minyak goreng setelah serangkaian kebijakan gagal mengendalikan harga bahan makanan pokok rumah tangga.

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan larangan itu akan tetap berlaku sampai harga minyak goreng curah turun menjadi Rp 14.000 ($ 0,9563) per liter di seluruh Indonesia.

 Baca Juga: SEA Games 31, Dikabarkan Banyak Fans Malaysia Pesimis Saat Tahu Akan Lawan Vietnam U23 di Semifinal

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan hingga Jumat, harga minyak goreng curah rata-rata dibanderol Rp 17.300 per liter hingga Jumat.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler