LINGKAR KEDIRI – Konflik yang dialami oleh Jepang dan China hingga saat ini diam-diam semakin memuncak.
Bahkan dikabarkan bahwa Jepang berusaha untuk melawan China dengan meningkatkan posisinya di kawasan ASEAN & QUAD dengan membangun sektor pertahanan mereka.
Sebelumnya, pada saat Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio berbicara pada dialog Shangri La, Dia mengatakan terkait tatanan dunia internasional yang sedang menjadi perhatian serius.
Baca Juga: Kasus Subang Mulai Terbongkar, Mr X Ungkap Hanya Saksi Ini yang Tampak Aneh Pasca Pembunuhan
Seperti yang diketahui bahwa memang keseimbangan dunia saat ini sedang tidak setabil.
Hal tersebut disebabkan salah satunya dari konflik yang terjadi antara negara, seperti perang Ukraina dan Rusia yang hingga saat ini masih berlanjut.
Selain itu, juga ada konflik China dan Taiwan yang hingga kini nampak semakin memuncak.
Untuk mencapai diplomasi realistis untuk era masa kini, Kishida Fumio mengungkap bahwa Tokyo miliki sejumlah visi yang bertujuan untuk untuk mempromosikan peran diplomatik dan keamanan Jepang di kawasan Indo-Pasifik.
Visi yang disampaikan oleh Kishida Fumio itu memiliki lima aspek, yang mana salah satunya ialah memperkuat Indo-Pasifik (FOIP) yang berbasis aturan, bebas dan terbuka.
Dilansir dari Eurasian Times, Jepang bertujuan untuk bekerja menuju ‘rencana perdamaian Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka’ pada April 2023.
Sementara itu, Agresi China di Laut China Timur berdampak langsung pada Jepang, yang mana hal tersebut dapat mengancam Peningkatan aktivitas Rusia-Cina di sekitar pulau-pulau Jepang dan Pasifik.
Dilaporkan bahwa sikap China yang agresif di Taiwan meningkatkan tanggung jawab Jepang di bawah perjanjian pertahanan dengan AS.
Baca Juga: Hindari Makanan Ini, Sebabkan Asam Urat Tinggi Hingga Terjadi Komplikasi
Sejauh menyangkut negara-negara ASEAN dan mitra Quad, Jepang sekarang bersedia memberikan sejumlah besar peralatan pertahanan kepada sekutu utamanya.
Selain itu pada dialog Shangri La sebelumnya, Jepang memutuskan untuk mengizinkan ekspor senjata mematikan ke 12 negara mitra, termasuk India, Australia, negara-negara ASEAN seperti Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina, serta Inggris, Jerman, Prancis, dan Italia. di Eropa.
Ini adalah bagian dari penguatan kemampuan pertahanan mereka melalui skala ekonomi dan peningkatan pencegahan yang dapat mereka berikan terhadap China.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***