Daftar 14 Wilayah Indonesia Terancam Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG: Tidak Hanya Pulau Jawa Saja

4 Oktober 2020, 21:16 WIB
Daerah Potensi Tsunami di Indonesia. /BMKG

LINGKAR KEDIRI – Belakangan ini masyarakat digemparkan mengenai riset yang mengungkapkan potensi gempa disertai tsunami akan terjadi di selatan Pulau Jawa.

Pasalnya riset tersebut dilakukan oleh para pakar Institut Teknologi Bandung (ITB) juga melibatkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hasil riset menunjukkan bahwa, potensi gempa bumi di selatan pulau jawa dengan kekuatan magnitudo 9,1 dan dapat menyebabkan gelombang tsunami mencapai ketinggian hingga 20 meter di pantai selatan Jawa Barat, dan 12 meter di pantai selatan Jawa Timur, sedangkan tinggi rata-rata di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa adalah 4,5 meter.

Baca Juga: Kelola Keuanganmu di Usia 20-an Agar Tetap Aman Habis Gajian, Simak Caranya

Sontak kabar tersebut membuat masyarakat panik, terutama masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa.

Oleh karena itu, beberapa tokoh terkemuka dan BMKG sendiri menghimbau agar masyarakat tidak terlalu panik, namun tetap waspada. Potensi gempa disertai tsunami dapat terjadi akibat pecahnya segmen-segmen megathurst jalur sepi gempa (seismic gap) di Samudera Indonesia secara bersamaan.

Dilansir LINGKAR KEDIRI dari Mantra Sukabumi pada artikel berjudul Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja, berikut penjelasannya.

“Tinggi tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur,” kata Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro.

Baca Juga: Gerak Cepat! Pemerintah Siapkan 23.145 Tenaga Kesehatan sebagai Vaksinator untuk Vaksinasi 2021

Sri Widiyantoro juga menjelaskan, riset ITB menggunakan data gempa dari katalog BMKG dan katalog International Seismological Center (ISC) periode April 2009 sampai November 2018. Dalam katalog tersebut menunjukkan bahwa ada zona memanjang diantara pantai selatan Pulau Jawa dan Palung Jawa yang memiliki sedikit aktivitas kegempaan.

“Karena itu kami mengidentifikasinya sebagai seismic gap,” ujar Widyantoro lewat keterangan tertulis, Jumat 18 September 2020.

Disamping itu, guna memperkirakan potensi tsunami di selatan Pulau Jawa, tim riset melakukan beberapa pemodelan tsunami, total dengan tiga skenario, yang pertama pada segmen Jawa bagian barat, kedua segmen Jawa bagian timur, dan ketiga segmen gabungan dari Jawa bagian barat dan timur.

Baca Juga: Gawat! Bumi Memanas, Salju di Antartika Mencair

Hasil terburuknya adalah, tsunami yang sangat besar berpotensi terjadi, mencapai 20,2 meter didekat pulau-pulau kecil selatan banten dan 11,7 meter di selatan Jawa Timur.

"Tinggi tsunami bisa lebih tinggi dari pada yang dimodelkan jika terjadi longsoran di dasar laut, seperti yang terjadi saat Gempa Palu dengan magnitudo 7,5 pada 2018," bunyi hasil riset itu.

Sri Widiyantoro mengatakan, hasil riset ini mendukung teriakan untuk menambah instrumen Sistem Peringatan Dini Tsunami untuk melindungi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, karena pada saat ini masih jarang terpasang di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: Setelah Trump, Kini Anggota Tim Suksesnya Ikutan Positif Covid-19

Tim riset sendiri beranggotakan Endra Gunawan, Abdul Muhari, Nick Rawlinson, Jim Mori, Nuraini Rahma Hanifa, Susilo, Pepen Supendi, Hasbi A. Shiddiqi, Andri D. Nugraha, dan Hengki E. Putra.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menjelaskan wilayah geografis Indonesia memang memiliki banyak titik pertemuan lempeng, hal itu menyebabkan potensi gempa tsunami bisa saja terjadi dibeberapa wilayah.

Rahmat Triyono melanjutkan, terkait adanya riset yang menghasilkan potensi gempa dan tsunami di selatan Pulau Jawa, hal itu disebabkan adanya pergerakan lempeng tektonik cukup aktif di wilayah Indo-Australia dengan Eurasia.

Baca Juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19, Trump Belum Mengalihkan Tugas Kepresidenan Kepada Wakilnya

Potensi tersebut bisa saja terjadi di sepanjang titik pertemuan lempeng tektonik, mulai dari Laut Andaman di bagian Tenggara Pulau Sumatera, di Simeulue, Nias, Mentawai, Enggano hingga ke bagian selatan Jawa sampai ke Nusa Tenggara.

"Jadi ancaman tsunami tidak hanya di selatan Jawa. Di sepanjang jalur pertemuan lempeng, di mana itu ada sumber gempa dan itu di laut sumber gempanya dengan magnitude besar, ya itu bisa berpotensi tsunami," jelasnya pada Jumat, 25 September 2020.

Rahmat Triyono juga menambahkan, ancaman gempa dan tsunami tidak hanya di selatan Pulau Jawa, tapi banyak wilayah di Indonesia yang bisa juga terdampak, diantaranya: Pantai Sumatera, Selatan Bali, Nusa Tenggara, Utara Papua, Manado, dan Sulawesi Utara.

Baca Juga: Ternyata Alam Juga Ikut Memberi Tanda, Jika Tsunami Pulau Jawa Akan Datang

"jadi tidak hanya di selatan Jawa. Di Maluku itu ada ancaman juga, bahwa ancaman itu ada potensi gempa besar di sana itu betul," pungkasnya.

Berikut adalah wilayah kemungkinan bisa terdampak:

  1. Jawa Barat
  2. Jawa Timur
  3. Laut Andaman Pulau Sumatera
  4. Simeuleu
  5. Nias
  6. Mentawai
  7. Nusa Tenggara
  8. Selatan Bali
  9. Banten
  10. Utara Papua
  11. Manado
  12. Sulawesi Utara
  13. Maluku
  14. Enggano

 Baca Juga: Potensi Tsunami Pulau Jawa 20 Meter, BMKG: Pahami Cara Selamat

BMKG terus menghimbau agar masyarakat tidak cemas dan khawatir berlebihan, karena berbagai kemungkinan tentu bisa saja terjadi. Untuk itulah masyarakat diminta tetap hati-hati dan waspada.***(Adriana/mantrasukabumi)

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler