Ancaman Gempa Berpotensi Tsunami Diberbagai Wilayah Indonesia, Begini Cara Selamatkan Diri

11 Oktober 2020, 06:19 WIB
ILUSTRASI gempa bumi /PRFM/.*/PRFM

Lingkar Kediri-Potensi gempa besar berpotensi menimbulkan Tsunami yang melanda Pulau Jawa yang berawal dari Riset pakar ITB pekan lalu menghantui masyarakat.

Namun, Berbagai pihak terutama pemerintah menghimbau agar masyarakat tidk panik, melainkan harus selalu waspada.

Selain Pulau Jawa ternyata ancaman terseubt juga bakalan diprediksi melanda Pulau di beberapa wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Gratis Kuota Internet dari Pemerintah: Oktober Akan Dibuka 2 Tahap, Cek Disini Cara Daftarnya

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono yang menjelaskan wilayah geografis Indonesia memang memiliki banyak titik pertemuan lempeng, hal itu menyebabkan potensi gempa tsunami bisa saja terjadi dibeberapa wilayah.

Berikut adalah wilayah kemungkinan bisa terdampak: Jawa Barat, Jawa Timur
Laut Andaman Pulau Sumatera, Simeuleu, Nias, Mentawai, Nusa Tenggara, Selatan Bali, Banten, Utara Papua, Manado, Sulawesi Utara,Maluku,Enggano.

Berkaitan dengan itu, penting dalam memperhatikan segala aspek keselamatan diri dalam menghadapi bencana ini.

Sebagiaman dilansir dari laman resmi BMKG berikut antisipasi gempa bumi yang harus dilakukan sebelum, sesaat serta sesudah gempa bumi.

Baca Juga: Bantuan BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Cair, Cek Segera Rekeningmu

Sebelum terjadi gempa bumi

Mengenali apa yang disebut gempabumi. Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempabumi (longsor, liquefaction dll).

Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja, perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung..

Belajar melakukan P3K, belajar menggunakan alat pemadam kebakaran, catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

Baca Juga: BMKG Sebut Potensi Ancaman Megathrust yang Ramai Diperbincangkan Memang Ada

Saat terjadi gempa bumi

Jika Anda berada di dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll.

Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan

Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah

Jika Anda sedang mengendarai mobil. Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

Jika Anda tinggal atau berada di pantai, jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia 2020, WHO: Kesehatan Mental Sering Kali Terabaikan

Setelah terjadi gempa bumi

Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib.

Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;

Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K;

Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa, arena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

Baca Juga: Gempa 8,8 M Ancam Pulau Bali dan Nusa Tenggara, BNPB: Gempanya Bisa Capai 9,1 M, Seperti Aceh

Mendengarkan informasi, dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).

Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

Terkahir, Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo'a kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Diberitakan sebelumnya, dalam beberapa tahun belakangan ini lonjakan terjadinya gempa di Indonesia kian meningkat daripada sebelum tahun 2017.

Baca Juga: Puluhan Alat Praga Kampanye Ditertibkan Panwaslu Kecamatan Lenteng

Kejadian gempa bumi sebelum tahun 2017 rata-rata hanya 4000-6000 kali dalam setahun, yang dirasakan atau kekuatannya lebih dari 5 sekitar 200-an.

Namun setelah tahun 2017 jumlah kejadian itu meningkat menjadi lebih dari 7000 kali dalam setahun.

Bahkan tahun 2018 tercatat sebanyak 11.920 kali kejadian gempa. Ini namanya bukan peningkatan.***

Editor: Zaris Nur Imami

Tags

Terkini

Terpopuler