Program MDR Batch II Diluncurkan, Mahasiswa Diapresiasi Dalam Kontribusinya

19 Oktober 2020, 16:07 WIB
Logo Kemendikbud. /Dok Kemendikbud/Kemendikbud.go.id

LINGKAR KEDIRI- Pandemi yang tak kunjung berujung ini membuat beberapa kegiatan dilakukan secara virtual. Kegiatan pendidikan salah satunya.

Namun, seperti disampaikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pembelajaran virtual ini memiliki beberapa kendala.

Kendala tersebut salah satunya yaitu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara virtual dapat mengurangi penularan dan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: BNPB Peringatkan Tiga Provinsi Dalam Status Siaga Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Baca Juga: Waspada Fenomena La Nina, Kementerian Sosial Telah Siapkan 39.000 Relawan dan Bantuan Logistik

Kemendikbud pada Jumat, 16 Oktober 2020 kemarin meluncurkan batch II program Mengajar Dari Rumah (MDR).

Dalam program ini, para mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia ikut berkontribusi secara sukarela membantu belajar mengajar siswa siswi paud hingga SMP yang mengalami kendala pembelajaran jarak jauh.

Kegiatan ini dilakukan dengan menambah kegiatan edukasi masyarakat sekitar tentang pencegahan penularan Covid-19.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini Senin 19 Oktober 2020, Libra Jangan Tersinggung, Virgo Ambillah Kendali

Para relawan nantinya akan membantu para guru untuk proses belajar belajar mengajar siswa siswi di sekitarnya agar dapat berjalan dengan baik, seperti dilansir dari laman resmi Kemendikbud, 16 Oktober 2020.

Nizam selaku Direktur Jenderal Pendidikan menjelaskan, adapun pembelajaran yang diberikan beragam, mulai dari belajar membaca, belajar matematika, hingga ilmu pengetahuan lainnya.

Pada batch kali ini, para mahasiswa diperintah untuk memberi edukasi tentang penanganan covid-19 dengan membiasakan gerakan 3M.

Baca Juga: Kucing Suka Makan Rumput Apakah Berbahaya? Simak Penjelasan Para Dokter Hewan Internasional

3M meliputi memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

“Sangat sederhana mengubah perilaku ini, ketika bertemu dengan orang lain, menjaga jarak dan mencuci tangan jika kita berinteraksi dengan orang lain, memegang barang yang dipegang oleh banyak orang,” ucap Nizam.

“Itu hal yang sangat sederhana, tapi jika dilakukan terus menerus tanpa mengenal lupa, tanpa mengenal lelah, maka pandemi ini akan segera berakhir,” lanjutnya.

Baca Juga: Cara Membuat Bonsai Cukup Mudah Loh! Berikut 5 Langkah dan Tips Bikin Tanaman Kerdil Idamanmu

Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik pada tanggal 14 hingga 21 september lalu terdapat 44,9 jiwa merasakan tidak mungkin terpapar Covid-19.

Pola pikir seperti itu harus segera  diluruskan agar pertumbuhan Covid-19 tidak menyebar semakin luas.

Doni Monardo selaku Ketua Satgas Covid -19 menyampaikan bahwa pihaknya memiliki program untuk mengupayakan sosialisasi tentang perubahan perilaku.

Baca Juga: Mengungkap Penyebab Kematian SB, Pelaku Pembunuhan Rangga Yang Tewas di Dalam Sel Tahanan

Doni menjelaskan bahwa menaati aturan protokol kesehatan tidak dapat dilakukan secara parsial, maka dari itu ketentuan tentang protokol kesehatan harus dilakukan sepanjang waktu dan sepanjang hari.

Doni memberikan apresiasi kepada seluruh pihak terutama mahasiswa dan alumni bidikmisi yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam program mengajar dari rumah dan juga melakukan gerakan mengubah perilaku.

Syaiful Huda Ketua Komisi X DPR RI juga memberikan apresiasi kepada Ditjen Dikti dan kemendikbud atas inisiatifnya dalam memberikan fasilitas belajar para pelajar yang mengalami kendala metode PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

 Baca Juga: Bingung Apa Judul Lagunya? Google Search Dapat Menjadi Solusi, Cukup Nyanyikan Lirik atau Iramanya

Inisiatif ini dinilai mampu membawa arah keluar dari pandemi Covid-19.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler