Akulturasi Budaya Islam, Ada Beberapa Tradisi Unik di Indonesia Menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW

27 Oktober 2020, 17:19 WIB
Ilustrasi Masjid, sebagai rumah ibadah umat Islam. /David McEachan/ Pexel

LINGKAR KEDIRI - Islam merupakan agama mayoritas di tanah air ini. Namun, agama Islam datang dengan melewati beberapa peradaban.

Di agama Islam, sangat memahami lokalitas budaya setempat. Sama halnya dengan kehadirannya di Nusantara.

Islam hadir di Nusantara bukan dalam keadaan hampa budaya, melainkan adanya praktik diakomodir dan diadopsi kemudian diislamisasi.

Baca Juga: Tok! Vonis Seumur Hidup 4 Tersangka Kasus Korupsi Jiwasraya, Juga Denda Triliunan Harus Dibayarkan

Baca Juga: Besok Libur, Hari Cuti Bersama Resmi Diperpanjang, ini Jadwal Lengkap Libur Nasional 2020

Islam hadir untuk mencerahkan akidah. Meluruskan, memberi nilai, makna dan penguatan terhadap budaya terhadap budaya yang sudah hidup lama dalam satu masyarakat yang didakwahinya.

Ada tiga pola penyebaran Agama Islam di Nusantara yaitu integratif, dialogis, dan gabungan dialogis integratif.

Baca Juga: Sulap Pulau Rinca TN Komodo, Serupa Dengan ‘Jurassic Park’ Sebagai Destinasi Wisata Premium

1. Integratif

Sebagian besar aspek kehidupan dan kebudayaan suatu komunitas diintegrasikan dengan pandangan hidup, gambaran dunia, sistem pengetahuan dan nilai-nilai islam.

Hal ini dilakukan karena masyarakat ramai memeluk islam dan mengembangkan kebudayaan bercorak Islam sebelum sang raja memeluk Islam.

Baca Juga: Libur Panjang, Pemudik Siap-siap Kena Rapid Tes Acak Beserta Operasi Zebra di 645 Titik

2. Dialogis

Islam berdialog dengan tradisi yang sudah ada. Contohnya, mistisme Islam yang berkembang di Wilayah Jawa berpadu dengan tradisi mistik lama warisan zaman Hindu.

Seni sastra dalam zaman hindu tetap dipertahankan dengan memberi corak Islam di dalamnya.

Baca Juga: Pelaksanaan Operasi Zebra di Tengah Pandemi, Sambodo : Akan Dilaksanakan Hingga Dua Pekan ke Depan

3. Pola Gabungan Dialogis dan Integratif

Pola ini terjadi pada Indonesia bagian timur seperti Sulawesi.

Bermula dari seorang Raja atau Bangsawan yang lebih dulu memeluk islam dan kemudian diikuti oleh rakyatnya.

Ketiga pola tersebut dapat dilihat dari tradisi dan ritual keagamaan yang masih berjalan hingga saat ini. Seperti, upacara aqiqah, tahlilan, Isra Miraj dan Maulid Nabi.

Baca Juga: Berapa Lama Susu Dapat Bertahan? Pahami Beberapa Jenis Label Berikut

Tradisi maulid atau dikenal dengan peringatan kelahiran nabi jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah.

Maulid Nabi berkembang jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Namun, tradisi tersebut memiliki cara yang berbeda beda setiap daerah.

Berikut beberapa tradisi unik peringatan maulid nabi yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Update PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang, Ganjil Genap Ditiadakan, Tapi Sanksi Tetap Berlaku

1. Grebeg Maulud (Yogyakarta)

Tradisi ini diadakan oleh Kesultanan Ngayogyakarta.

Yang istimewa dari peringatan ini adalah perebutan gunungan.

Perebutan gunungan ini terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan yang dibentuk layaknya gunung.

Baca Juga: Kultural ID Virtual Exhibition, Digelar Untuk Lestarikan Dongeng dan Cerita Rakyat

2. Maulid Adat Bayan (Lombok)

Dikutip dari laman Facebook Rekam Indonesia menjelaskan, bahwa tradisi Maulid Nabi ini berlangsung selama dua hari.

Hari pertama persiapan bahan makanan dan piranti upacara lainnya yang disebut “kayu aiq”.

Hari kedua adalah do’a dan makan bersama yang dipusatkan di masjid kuno Bayan.

Baca Juga: Setahun Pemerintahan Jokowi, Kemenkeu Selalu Aktif Kawal Ekonomi di Era Pandemi, Apa Saja? Simak ini

3. Bunga Lado (Sumatera Selatan)

Tradisi ini dilakukan dengan cara membuat pohon uang.

Itulah beberapa bentuk akulturasi budaya yang berkaitan dengan peringatan maulid nabi di Nusantara ini.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler