LINGKAR KEDIRI- Komisi IX DPR RI telah laksanakan rapat kerja dengan Menteri Kesehatan RI.
Melalui live streaming dari Youtube DPR RI terlihat rapat tersebut dihadiri oleh 51 anggota DPR RI Komisi IX beserta dari Kementerian Kesehatan RI dengan protokol kesehatan.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
Baca Juga: BBM Bersubsidi, Anggota Komisi XI DPR RI: Subsidi ini Harus Tepat Sasaran
Baca Juga: Indonesia Resesi Ekonomi, DPR RI Dorong Pemerintah Lakukan Perbaikan, Apa Saja? Simak ini
Beberapa poin yang dibahas di rapat tersebut diantara:
1. Membahas penanganan Pandemi Covid-19:
a. Kebijakan strategi untuk meminimalisir dampak pandemi;
b. Upaya pengendalian penyakit penyerta Covid19 demi menekan keparahan kasus kematian.
2. Penjelasan tentang akses vaksin Covid-19 dan persiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 termasuk penjelasan tentang Peta Jalan Vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: BBM Bersubsidi, Anggota Komisi XI DPR RI: Subsidi ini Harus Tepat Sasaran
Baca Juga: Indonesia Resesi Ekonomi, DPR RI Dorong Pemerintah Lakukan Perbaikan, Apa Saja? Simak ini
Upaya yang dilakukan dalam langkah penanganan pandemic Covid-19, sebagaimana yang telah di ungkapkan oleh Terawan Agus Putranto selaku Menteri Kesehatan RI, yaitu melalui kolaborasi Pemerintah-Masyarakat, Pemerintah dengan 3T (Test,Treat,Trace) dan Masyarakat 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak).
“Mengenai strategi pencegahan dan pengendalian dilakukan yaitu dengan pelacakan kontak, penerapan karantina kesehatandi pintu masuk negara, optimalisai pemanfaatan teknologi informasi bagi pelaku perjalanan melalui penguatan implementasi e-hac…” kata Terawan Agus Purwanto seperti dikutip Lingkar Kediri dari Live Streaming Youtube DPR RI.
Baca Juga: BBM Bersubsidi, Anggota Komisi XI DPR RI: Subsidi ini Harus Tepat Sasaran
Baca Juga: Indonesia Resesi Ekonomi, DPR RI Dorong Pemerintah Lakukan Perbaikan, Apa Saja? Simak ini
Berbagai upaya dalam mencegah Covid-19 telah dilakukan secara prosedural dari awal hingga saat ini oleh Kementerian Kesehatan RI.
Telah tersedia juga obat dalam penanganan Covid-19 yang sudah diteliti oleh BPOM.
“Saat ini sudah ada dua obat yang disetujui penggunaannya untuk obat Covid-19 yang sudah mendapatkan uji klinik secara Internasional yang sudah ditemukan data yang cukup meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian. Kedua obat tersebut adalah pertama Favirivarier untuk obat pasien ringan dan sedang dan Rendesivier untuk pasien derajat berat.” Kata Penny K. Lukito selaku Kepala Badan POM.
Baca Juga: BBM Bersubsidi, Anggota Komisi XI DPR RI: Subsidi ini Harus Tepat Sasaran
Baca Juga: Indonesia Resesi Ekonomi, DPR RI Dorong Pemerintah Lakukan Perbaikan, Apa Saja? Simak ini
Kemudian terkait pemetaan vaksin yang akan dilakukan rencana rancang dengan pemerataan secara adil sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Semua akan dilaksanakan dengan tertib dan digital, vaksinakan dilakukan tidak hanya sekali tapi dua kali dalam jangka waktu tertentu. Sehingga kompleksitas dari logistic pengiriman, konpleksitas vaksinasi kepada masing-masing individu jenis vaksin yang sama waktu berbeda harus kita laksanakan dengan baik sesuai aturan dari Menteri Kesehatan.” Kata Budi Gunadi perwakilan dari Erik Thohir selaku Menteri Badan Usaha MilikNegara. ***