Saat KTT G20, Menkeu Sri Mulyani Sebut Financial Track itu Penting: Akibat Covid-19 yang Luar Biasa!

- 23 November 2020, 14:05 WIB
Menkeu, Sri Mulyani menjelaskan mengenai Financial track untuk mendukung pemulihan ekonomi menghadapi Covid-19
Menkeu, Sri Mulyani menjelaskan mengenai Financial track untuk mendukung pemulihan ekonomi menghadapi Covid-19 /kemenkeu.go.id/BPMI Setpres

LINGKAR KEDIRI – Dalam menghadapi Covid-19, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 membahas mengenai financial track.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan keterangan pers di Istana Bogor secara virtual.

Pembahasan dalam financial track yang pertama adalah, bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak sangat luar biasa di berbagai negara di seluruh dunia.

Baca Juga: Millen Cyrus Terjerat Kasus Narkoba, Dia Mengaku Jika Memiliki Hormon Estrogen

Baca Juga: Setelah Dicopot TNI, Warga Naikan Lagi Baliho Habib Rizieq, Fadli Zon Berulangkali Berikan Komentar

Oleh karena itu, semua negara melakukan kebijakan bersama-sama untuk menangani Covid-19 dan mengembalikan perekonomian negara agar pulih kembali.

Menkeu berpendapat, meski terjadi adanya pemulihan atau pembaikan pada kuartal ketiga di berbagai negara G20, namun masih sangat awal dan sangat rapuh.

Oleh karena itu, pembahasan mengenai kebijakan untuk mendukung adanya pemulihan ekonomi tetap dilakukan dan jangan ditarik terlalu cepat.

Baca Juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA Dapat Merusak DNA Manusia? Simak Faktanya

Hal tersebut berarti kebijakan fiskal, moneter dan regulasi sektor keuangan harus tetap dijalankan sampai kondisi ekonomi benar-benar pulih secara kuat.

Tak hanya itu, dalam kebijakan financial track ini, juga membahas mengenai pembiayaan dari vaksin Covid-19.  

"Dalam financial track juga dibahas mengenai pembiayaan dari vaksin Covid-19 yang tentu memakan resources yang sangat besar. Dalam hal ini dibahas mengenai bagaimana negara-negara terutama negara berkembang bisa mendapatkan akses vaksin," papar Sri Mulyani.

Baca Juga: Daniel Mananta Rekomendasikan Boy William Jadi Host Baru Indonesian Idol, Begini Reaksinya

Dalam memberikan dukungan pendanaan bagi negara-negara berkembang atau negara miskin, Menkeu menekankan adanya peran penting suatu lembaga multilateral.

Sri Mulyani menyebutkan, bahwa akses terhadap vaksin ini penting bagi ekonomi suatu negara.

Hal tersebut dikarenakan tidak akan ada pemulihan ekonomi di seluruh dunia sampai seluruh negara mendapatkan vaksin tersebut.

Baca Juga: Bongkar Tips Atur Pola Makan Agar Tubuh Tetap Sehat, Ade Rai: Kebanyakan Makanan Kita Sumber Lemak

Ia juga menjelaskan, bahwa yang akan disampaikan dalam KTT G20 juga menyangkut Debt Service Suspensions Initiative (DSSI).

Ini adalah inisiatif untuk memberikan fasilitas relaksasi bagi pembayaran utang negara-negara miskin, yang saat ini dihadapkan pada kondisi ekonomi dan fiskalnya yang sangat sangat sulit.

Sebab itulah, dalam pembahasan selanjutnya akan didukung oleh lembaga multilateral seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia untuk menyepakati serta memberikan relaksasi cicilan hutang yang mulanya sampai akhir tahun 2020, akan diperpanjang hingga pertengahan tahun 2021.

Baca Juga: Kapolri Terbitkan Surat Telegram Netralitas Polri dalam Pilkada 2020, Begini Sejumlah Aturannya

Tujuannya adalah agar negara yang berpendapatan rendah memiliki ruang fiskal yang cukup untuk bisa menangani Covid-19.

"Pada hari pertama ini tentu fokus nya adalah pada pemulihan ekonomi dan kondisi ekonomi secara global, dimana seluruh Pimpinan Negara akan menyamakan dukungan dari sisi kebijakan untuk bersama-sama memulihkan ekonomi akibat Covid (pandemi) yang sangat luar biasa." pungkas Sri Mulyani.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Kemenkeu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x