SOP komprehensif tersebut mencakup langkah pencegahan, mitigasi dan tanggap darurat padae beberapa potensi peristiwa yang dapat mengganggu atau mengancam kesehatan, keselamtan dan keamanan orang-orang yang melakukan wisata.
Penerapan SOP tersebut akan melibatkan pemerintah daerah setempat, masyarakat lokal dan industri pariwisata di setiap daerah. Tujuannya tak lain untuk mempertahankan keberlangsungan industri pariwisata nasional.
Baca Juga: Kemendikbud Berikan Bantuan Subsidi Upah Rp1,8 Juta bagi PTK Non PNS, Catat Persyaratannya!
Pada simulasi protokol kesehatan, keamanan dan keselamatan yang dilaksanakan di Labuan Bajo pada Kamis (12/11) lalu, diketahui ada 3 skenario penanganan tanggap darurat yang dilakukan yakni:
1.Sistem peringatan dini (Early Warning System) yang berfokus pada potensi gempa bumi dan tsunami.
2. Penanganan peristiwa kecelakaan wisatawan terutama pada gangguan serangan jantung.
3. Tanggap darurat peristiwa kecelakaan kapal tenggelam.
Simulasi tersebut nantinya akan diterapkan pada semua destinasi pariwisata yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Tak Hanya Dosen, Ini Penerima Bantuan Subsidi Upah Kemendikbud pada November 2020,Baca Selengkapnya!
Melalui penerapan simulasi tersebut harapannya dapat membangun kepercayaan wisatawan lokal dan mancanegara atas jaminan kesehatan, keselamatan dan keamanan selama melakukan wisata di Indonesia.